Berita Viral

DERITA Anjelia Putri Remaja Tewas Diinjak Ayah Tiri, Kesal Dibocorkan Tempat Persembunyiannya

Diketahi Anjelia Putri seorang pelajar dari Jorong Koto Gadang, Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Anjelia Putri (18) gadis tewas diinjak ayah tiri di Sumatera Barat. 

TRIBUNJAMBI.COM - Derita Anjelia Putri (18) gadis tewas diinjak ayah tiri di Sumatera Barat.

Aksi nekat ayah tiri itu lantaran emosi karena korban bocorkan tempat persembunyiannya.

Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Korban dianiaya hingga tewas dan ayah itir kabur melarikan diri.

Saat ini jenazah masih di RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk diotopsi oleh pihak rumah sakit.

Diketahi Anjelia Putri seorang pelajar dari Jorong Koto Gadang, Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru.

Baca juga: Aku Talak Kau Tangis Siti Dicerai Suami Saat Live TikTok Ditonton Ribuan Orang, Baru Setahun Nikah

Baca juga: PANTAS Jokowi Marah Ngotot Penjarakan Roy Suryo, Polisi Ungkap Satu Kejadian 26 Maret: Tolak Mediasi

Baca juga: BERULAH Anak Buah Cak Imin, Anggota DPRD Lampung Hatami Sawer DJ Segepok, Bukan Orang Sembarangan

Sedangkan pelaku yang diduga membunuh anak tirinya sendiri bernama Rizal Efendi (43).

Saat ini Polres Dharmasraya sedang memburu terduga pelaku.

Peristiwa ini terjadi di Jorong Tarandam, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, pada Senin sore (12/5/2025) sekitar pukul 18.40 WIB.

Diketahui, kasus ini bermula ketika korban yang merupakan gadis remaja bernama Anjelia Putri (18) meberitahukan lokasi persembunyian pelaku kepada rentenir yang mencarinya.

Tidak terima dengan hal tersebut, kemudian pelaku menganiaya korban dengan cara memukul dan memijak korban.

Korban tidak bisa diselamatkan karena mengalami luka yang cukup serius.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Hari Subekti, membenarkan kejadian ini, ditemui media, pada Selasa pagi (13/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Saat itu, Kapolres tengah mendampingi proses autopsi jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

“Begitu kami mendapat laporan dari warga, tim langsung ke lokasi. Kami sudah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti,” jelasnya.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Koto Baru untuk mendapatkan pertolongan, tapi sayangnya nyawanya tidak tertolong.

Jenazah korban kini masih dalam proses autopsi untuk memastikan penyebab pasti kematian.

Kapolres menyatakan bahwa polisi masih mengejar pelaku yang kabur setelah kejadian.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pelaku segera tertangkap dan diproses sesuai hukum,” tegasnya.

Derita Anjelia Putri (18) gadis tewas diinjak ayah tiri di Sumatera Barat. Aksi nekat ayah tiri itu lantaran emosi karena korban bocorkan tempat persembunyiannya.
Derita Anjelia Putri (18) gadis tewas diinjak ayah tiri di Sumatera Barat. Aksi nekat ayah tiri itu lantaran emosi karena korban bocorkan tempat persembunyiannya. (ist)

Saat ini, tim gabungan dari Satreskrim Polres Dharmasraya dan Polsek Koto Baru yang dipimpin Kasat Reskrim Iptu Evi Hendri Susanto masih terus melakukan pencarian di beberapa lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku.

Kapolres juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu dengan memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku.

“Kami sangat mengharapkan bantuan dari warga. Kalau ada yang tahu di mana pelaku berada, segera laporkan ke kami,”pungkasnya.

Ditangkap

Sempat kabur usai menghabisi anak tirinya, kini Pria berinisial RE (43) berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Dharmasraya.

Pelaku ditangkap di Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya pada Kamis (15/5/2025).

Kasatreskrim Polres Dharmasraya, IPTU Evi Hendri saat dikonfirmasi membenarkan pelaku sudah ditangkap di Nagari Koto Baru.

“Pelaku berhasil ditangkap di Nagari Koto Baru, penangkapan ini dibantu juga oleh pemuda dan tokoh masyarakat setempat,” jelasnya.

Ia juga mengatakan pelaku penganiayaan anak tiri telah diamankan di Mapolres untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pencarian ini dipimpin lansung oleh Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Subekti. Pembunuhan ini terjadi pada Senin (12/5/2025) lalu.

Pelaku yang berinisial RE (43) diduga membunuh anak tirinya dan melarikan diri ke arah kebun-kebun milik warga di sekitar wilayah Koto Baru hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran.

Pada Rabu (14/5/2025) Kapolres Dharmasraya mengerahkan seluruh personel Polres Dharmasraya dan dibantu oleh Tim K-9 (anjing pelacak) dari Polda Sumatera Barat untuk memperluas pencarian.

Mereka menyisir area-area yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku.

“Kami sudah menurunkan seluruh kekuatan yang ada, termasuk bantuan dari Tim K-9 Polda Sumbar. Kami terus berupaya maksimal agar pelaku segera tertangkap,” ujar Kapolres AKBP Purwanto.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan segera melapor jika melihat atau mengetahui keberadaan pelaku.

Pihak Polres Dharmasraya masih terus bekerja keras melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus ini.

Remaja perempuan bernama Anjelia Putri (18) mengalami penganiayaan hingga tewas oleh ayah tirinya pada Senin (12/5/2025) malam.

Ayah tirinya berinisial R (43) merupakan warga jorong Koto Gadang, Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya.

Kesehatan Pelaku Diperiksa

Kesehatan pelaku ayah bunuh anak di Dharmasraya langsung diperiksa setelah berhasil ditangkap, Kamis (15/5/2025). 

Kasidokkes Polres Dharmaraya Iptu Adriyan Sikumalay menuturkan pemeriksaan kesehatan ini berlangsung di Ruang Satreskrim Polres Dharmasraya bagian dari prosedur hukum dan pemenuhan hak-hak tersangka selama proses penyidikan.

Pemeriksaan medis terhadap tersangka dilakukan secara menyeluruh oleh petugas Kasidokkes Polres Dharmasraya.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengeluhkan tidak makan teratur selama tiga hari terakhir dan mengalami penurunan nafsu makan.

Selain itu, tersangka mengaku mengalami nyeri di ulu hati serta luka pada kaki akibat tertusuk duri sawit. 

Meskipun demikian, kondisi kesadaran tersangka dinyatakan penuh.

Hasil tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah 130/90 mmHg dengan denyut nadi 88 kali per menit.

Untuk keluhan nyeri ulu hati, petugas medis memberikan pengobatan berupa ranitidin.

Ranitidin merupakan obat untuk mengobati gejala akibat produksi asam lambung berlebih.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Hari Subekti menuturkan bahwa tindakan pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia dan asas praduga tak bersalah.

"Kami memastikan bahwa setiap individu yang sedang menjalani proses hukum tetap mendapat perhatian dari sisi kesehatan, sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia," ujarnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved