Berita Viral

CEMERLANG! Kak Seto Puji Ide Dedi Mulyadi Anak Nakal Masuk Barak dan Skakmat Pelapor ke Komnas HAM

Kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer justru mendapat dukungan penuh dari Kak Seto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
DUKUNG PENUH: Kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer justru mendapat dukungan penuh dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof. Dr. Seto Mulyadi. Bahkan dalam sebuah debat di stasiun televisi, Kak Seto “menskakmat” pelapor kebijakan tersebut ke Komnas HAM, Adhel Setiawan. 

TRIBUNJAMBI.COM – Kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer justru mendapat dukungan penuh dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof. Dr. Seto Mulyadi. 

Bahkan dalam sebuah debat di stasiun televisi, Kak Seto “menskakmat” pelapor kebijakan tersebut ke Komnas HAM, Adhel Setiawan.

Skakmat itu dalam adu argumen tajam namun sarat makna pendidikan.

Momen tersebut terjadi dalam acara talkshow pada Selasa malam (13/5/2025) yang kemudian viral di berbagai platform media. 

Adhel, seorang pengacara yang mengaku sebagai wali murid, menuding program tersebut berpotensi melanggar hak asasi manusia dan mencederai prinsip perlindungan anak. 

Namun, Kak Seto tidak tinggal diam. Ia membalikkan semua tudingan dengan data, pengamatan lapangan, dan filosofi pendidikan.

Dari Kritik Tajam ke Ceramah Mendidik

Adhel yang melaporkan kebijakan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM, menilai bahwa memasukkan anak-anak ‘nakal’ ke barak berbau militer adalah bentuk pelanggaran HAM terselubung.

“Mereka dibotakin, disuruh merayap, baris-berbaris, pakai yel-yel. Ini bentuk militeristik yang tidak sesuai dengan hak anak,” ujar Adhel.

Baca juga: REAKSI Dedi Mulyadi Saat Rafathar Minta Nagita Slavina Dikirim ke Barak Militer, Main HP Ogah Mandi

Baca juga: Dedi Mulyadi Bakal Kirim Maling Kelas Teri hingga Suami Pemabuk ke Barak Militer untuk Dibina

Namun Kak Seto punya pandangan sebaliknya. 

Sebagai psikolog anak yang telah melihat langsung aktivitas di barak tersebut, ia justru menemukan antusiasme dan semangat baru dari para anak-anak yang mengikuti program ini.

“Saya tanya langsung, mereka senang. Bahkan ketika saya tanya cita-cita, 75 persen dari mereka ingin menjadi anggota TNI. Artinya, lingkungan ini membentuk rasa bangga, bukan trauma,” kata Kak Seto.

Bukan Militerisasi, Tapi Pendidikan Karakter

Debat memanas saat Adhel mempertanyakan istilah “barak militer”. 

Ia menilai tempat itu bukanlah lingkungan yang tepat untuk tumbuh kembang anak.

Namun, Kak Seto langsung meluruskan.

“Saya koreksi, itu bukan barak militer tempur. Namanya Dodik Bela Negara, sebuah depo pendidikan. Di situ anak-anak justru dibimbing, bukan dipaksa,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved