Berita Viral

CEMERLANG! Kak Seto Puji Ide Dedi Mulyadi Anak Nakal Masuk Barak dan Skakmat Pelapor ke Komnas HAM

Kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer justru mendapat dukungan penuh dari Kak Seto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
DUKUNG PENUH: Kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer justru mendapat dukungan penuh dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof. Dr. Seto Mulyadi. Bahkan dalam sebuah debat di stasiun televisi, Kak Seto “menskakmat” pelapor kebijakan tersebut ke Komnas HAM, Adhel Setiawan. 

Adhel tetap bersikukuh dan bahkan mengutip Pasal 76H UU Perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa pelibatan anak dalam aktivitas militer dapat dikenai pidana penjara lima tahun. 

Menurutnya, program ini membuka peluang besar terjadinya pelanggaran.

Baca juga: Identitas 3 Napi KKB Papua Kabur dari Lapas Nabire, Lengkap dengan Kasus dan Sisa Masa Tahanan

Namun Kak Seto menegaskan bahwa pengawasan melekat dari berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, Pendidikan, dan LPAI sendiri menjadi benteng pengaman agar tidak terjadi penyimpangan.

“Saya belum melihat adanya pelanggaran HAM. Tapi kami terus pantau. Bila ada penyimpangan, tentu akan dikoreksi. Jangan buru-buru divonis,” imbuhnya.

Pendidikan Alternatif: Saat Sekolah Formal Gagal

Dalam penjelasan yang menohok, Kak Seto memaparkan bahwa anak-anak nakal bukanlah musuh, melainkan korban lingkungan yang salah.

“Pendidikan bukan soal menjejalkan ilmu, tapi soal memunculkan potensi anak yang unik. Kalau lingkungan sekolah formal gagal, maka pendekatan informal dan nonformal seperti ini bisa jadi solusi,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa bentuk pendidikan nonformal bisa beragam, termasuk sanggar musik, seni tari, bahkan bela negara—selama tidak menyalahi hak anak.

Adu Argumen Jadi Edukasi Publik

Perdebatan antara Kak Seto dan Adhel bukan sekadar konflik pendapat, melainkan membuka mata publik tentang pentingnya mencari bentuk pendidikan alternatif yang membina tanpa menghukum, mendidik tanpa mencederai martabat anak.

Kak Seto bahkan mengakhiri perdebatan dengan pernyataan menyejukkan namun tegas:

“Apa yang salah dari disiplin, cinta tanah air, dan lingkungan yang membangun karakter? Jika dilakukan dengan cinta dan pengawasan, justru ini bisa menyelamatkan masa depan mereka.”

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Utrecht vs Sparta Rotterdam di Galgenwaard 14/5/2025 Pukul 01.00 WIB

Baca juga: Menjelang Musda Golkar Jambi, Dukungan untuk Cek Endra Makin Deras, Agus Rubianto Kehilangan Basis

Baca juga: Identitas 3 Napi KKB Papua Kabur dari Lapas Nabire, Lengkap dengan Kasus dan Sisa Masa Tahanan

Baca juga: Polisi Ungkap Aksi Premanisme Berkedok Ormas di Jakarta Barat, 22 Pungli PKL Ditangkap: Ada GRIB

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved