Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 9 Mei 2025 - Berfikir Melampaui Akal Budi

Bacaan ayat: Kejadian 16:2 (TB)  Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam 

Sarai berfikir logis dengan akal budinya. Mendapatkan anak melalui hambanya, dimungkinkan sebab itu aturan yang berlaku.

Celakanya, ide tersebut disetujui oleh Abram tanpa protes sedikitpun. 

Ragukah mereka dengan janji Tuhan? Rasanya tidak, sebab mereka masih fokus pada mempunyai anak. 

Persoalannya, terkesan mereka ingin 'menolong Tuhan' untuk mempunyai keturunan dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka mulai ragu dengan kuasa Tuhan yang mampu melakukan segala hal, bahkan melampaui akal budi manusia. 

Menjadi pelajaran penting bagi kehidupan hingga hari ini bahwa karya Tuhan itu masuk akal dan melampaui akal.

Yang diperlukan ialah sikap percaya secara total sehingga dapat melihat karya Allah yang ajaib. Apakah itu berarti tidak perlu mempergunakan akal dalam merancang segala sesuatu? 

Tentu bukan itu maksudnya. Dalam hal ini, akal budi ialah kelengkapan potensi yang Allah anugerahkan dalam rangka manusia menjadi patner Allah dalam mengelola bumi. 

Akal budi wajib dipergunakan. Yang tidak boleh dilakukan ialah membatasi karya Allah dengan akal budi. Ada hal-hal tertentu yang seakan tidak masuk akal. Itu bukan tidak masuk akal, namun melampaui akal. 

Kadang hanya perlu sedikit lagi bersabar dan karya Allah akan masuk akal. Amin.

       Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved