Berita Jambi

'Saya Mau Pulang,' Lirih Perempuan Rentan asal Jawa Barat Terjaring Razia di Jambi

S, wanita kepala dua yang merantau ke Jambi tak pernah menyangka akan menjalani hidup menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK).

Penulis: tribunjambi | Editor: Mareza Sutan AJ
Kompas.com
ILUSTRASI PEKERJA SEKS - Seorang pekerja seks asal Jawa Barat menceritakan alasannya merantau ke Jambi. Dia menjadi satu di antara 17 perempuan rentan yang terjaring operasi pekat yang dilakukan Satreskrim Polresta Jambi pada Minggu (4/5/2025) dini hari. 

TRIBUNJAMBI.COM  - S, wanita kepala dua yang merantau ke Jambi tak pernah menyangka akan menjalani hidup menjadi seorang pekerja seks.

Usianya masih 20-an, mengadu nasib di Jambi dengan harapan mendapat kerja yang layak.

S adalah perempuan muda asal Jawa Barat, demikian informasi yang didapat dari Dinas Sosial Kota Jambi.

Cerai dari suami, S sangat butuh pekerjaan untuk menyambung hidup.

Sementara itu, di daerahnya sulit mendapatkan pekerjaan.

Seorang teman bilang ada pekerjaan di Jambi, namun tak merinci pekerjaan apa yang dimaksud.

S lantas tergiur setelah melihat temannya pulang dengan membawa hasil yang cukup banyak.

"Saya waktu itu baru cerai sama suami, gak ada kerjaan. Terus, saya lihat teman saya banyak bawa hasil waktu kerja di Jambi," kata S.

Tertarik dengan hal itu, dia kemudian memutuskan untuk datang ke Jambi.

Namun, S tak pernah menyana akan menjadi pramunikmat di tanah rantau.

Namun, asal bisa mencukupi kebutuhannya, dan mengirim untuk keluarganya, dia tetap menjalaninya.

Keluarganya di kampung tak pernah tahu apa pekerjaan wanita muda itu.

Kepada keluarganya, S tidak menyebut bahwa dirinya di Jambi bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK)

"Ya bilangnya cuman kerja saja," katanya.

Namun, sejujurnya, dia ingin pulang, meski baru tiga bulan menjalani hari-hari di Kota Jambi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved