Berita Viral
Pedagang Pasar Simpang Pulai Mengadu, Pak Bray Suarakan Masalah Pungutan ke Pemkot Jambi
Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti atau akrab disapa Pak Bray, kembali menjadi perantara suara masyarakat.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM – Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti atau akrab disapa Pak Bray, kembali menjadi perantara suara masyarakat.
Kali ini, Pak Bray mengunggah keluhan perwakilan pedagang Pasar Simpang Pulai terkait dugaan pungutan liar yang dianggap memberatkan, serta menandai langsung akun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi.
Unggahan tersebut di-posting melalui akun Instagram pribadinya, @manangsoebeti_official.
Postingan itu menyertakan tangkapan layar pesan dari pedagang yang mengeluhkan adanya dua jenis pungutan harian, yakni uang keamanan dan kebersihan masing-masing sebesar Rp5.000 per hari.
Dalam caption-nya, Pak Bray tidak hanya menyuarakan persoalan, namun juga meminta klarifikasi dan solusi dari pemerintah kota.
“Pak Wali Kota Jambi @doktermaulana.azim, Pak Wakil Wali Kota Jambi @aljoshadiza, bagusnya gimana ini pak?? Apa ada solusi? Apakah ini tugas Dinas Pasar, Dinas Kebersihan, atau tugas siapa??” tulisnya.
“Saya akan tag terus akun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi,” lanjutnya.
Isi curhatan pedagang mengungkap bahwa pungutan tersebut masih terus berjalan hingga sekarang.
Baca juga: Viral Pedagang di Simpang Pulai Kota Jambi Curhat ke Pak Bray Masalah Uang Sampah dan Keamanan
Baca juga: Pak Bray Posting Curhatan Pedagang Simpang Pulai Kota Jambi, Tag Wali Kota dan Wakil: Ada Solusi?
Bahkan pada hari besar, uang keamanan bisa naik hingga Rp20.000 per meja.
Padahal, menurut pedagang, tidak ada fungsi nyata dari layanan yang dimaksud.
“Uang keamanan tidak ada fungsinya. Kalau ada keributan antar pedagang, petugas pasar tidak membantu. Kami malah harus minta bantuan polisi di Simpang Pulai,” tulis pedagang tersebut.
Sementara untuk kebersihan, kondisinya juga memprihatinkan. Sampah disebut sering berserakan karena petugas mengaku tidak digaji.
“Sampah sering tidak diangkut, bahkan menumpuk sampai ke badan jalan. Ketika ditanya, petugas kebersihan bilang gaji mereka belum dibayarkan.”
Pedagang pun berharap pemerintah dapat menertibkan pungutan tersebut dan memberi solusi konkret.
Langkah Pak Bray memviralkan curhatan itu disambut respons positif dari warganet. Tak sedikit yang memuji kepedulian perwira polisi tersebut dan berharap pemkot segera menindaklanjuti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.