Polemik di Papua

KKB Papua Klaim Tembak 7 Prajurit TNI di Intan Jaya, Jubir OPM: Aparat Militer Indonesia Terluka

TPNPB atau KKB Papua Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah menembak tujuh prajurit TNI hingga terluka.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
TEMBAK APARAT: Kelompok kriminal bersenjata di Papua atau KKB Papua yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah menembak tujuh prajurit TNI. 

KKB Papua Ultimatum Perantau untuk Angkat Kaki Tinggalkan 10 Kabupaten

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua tebar ultimatum bagi masyarakat non-Papua.

Baca juga: Respon Istri Iptu Tomi S Marbun Usai Pencarian Suami yang Hilang saat Kejar KKB Papua Resmi Ditutup

Mereka yang berada di 10 Kabupaten diminta meningalkan daerah yang dianggap sebagai zona perang.

Imbauan ini disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom secara tertulis pada Kamis (10/04/2025) lalu.

Dia mengatakan penyerangan oleh pasukan TPBNPB-OPM atau KKB Papua akan terus berlanjut tanpa henti.

Mereka akan memperjuangkan kemerdekaan West Papua.

"Kami kembali menghimpun informasikan kepada dunia, Indonesia dan rakyat Papua peristiwa-peristiwa ini sudah dan akan sedang terjadi di seluruh tanah Papua. Kenapa harus terjadi? karena kemelut persoalan politik Papua yang tak kunjung padam," katanya.

"Kami tegaskan di sini tidak ada argumentasi Indonesia mau membenarkan diri dengan alasan apapun dengan Anda mengatakan itu warga sipil," katanya.   

Pihaknya mengimbau berulang kali agar warga non Papua tidak beraktivitas di wilayah perang yang telah ditetapkan.

"Bahwa warga  Imigran  Indonesia yang bukan orang asli Papua silakan tinggalkan wilayah konflik bersenjata di Tanah papua yang sudah mulai perang revolusi tahapan," ujarnya.

Wilayah tersebut yaitu, Kabupaten Puncak Jaya, Puncak, Ndugama, Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Maybrat, Sorong Raya, Dogiyai, Paniai, Deyai, segera tinggalkan daerah itu

"Orang imigran entah anda itu pegawai negeri atau anda tukang bangunan, atau anda sebagai guru perawat, dokter, Suster, Mantri, atau anda sebagai pendeta, yang namanya imigran atau pendatang itu silahkan tinggalkan atau kosongkan," katanya.

Sebby mengeklaim masyarakat Papua tidak membutuhkan kebutuhan Sembako yang dibawa atau dijual karena menurutnya masyarakat masih bisa hidup dengan makanan tradisional mereka.

Baca juga: Pak Bray Posting Curhatan Pedagang Simpang Pulai Kota Jambi, Tag Wali Kota dan Wakil: Ada Solusi?

Ia menjelaskan sebelumnya TPNPB sudah lakukan fungsi perang humaniter dalam KTP OPM di Biak, dari tanggal 01 - 05 Mei 2021.

"Almarhum Daniel Gobai cetak buku di Jakarta tetang buku panduan perang humaniter, yang diterima oleh seribu delegasi sehingga jangan main-main, TPN- PB  sangat mengerti soal ini tinggal kami menunggu pelatihan-pelatihan yang biasa mendidik dan membina orang di bawah organisasi PBB," katanya. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved