Polemik di Papua

DPR Desak Kapolda Nonaktifkan Kabid Propam Demi Usut Tuntas Kasus Iptu Tomi Hilang saat Kejar KKB 

Anggota Komisi III DPR RI, Yan Permenas Mandenas, mendesak Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Iris untuk segera menonaktifkan Kabid Propam.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Anggota Komisi III DPR RI, Yan Permenas Mandenas, mendesak Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Iris untuk segera menonaktifkan Kabid Propam Polda Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid. 

TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Komisi III DPR RI, Yan Permenas Mandenas, mendesak Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Iris untuk segera menonaktifkan Kabid Propam Polda Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid.

Desakan itu demi menjaga netralitas proses penyidikan atas hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.

“Kalau Kapolda Papua Barat dan Mabes Polri serius membongkar kasus ini, harus nonaktifkan Kabid Propam Polda Papua Barat dulu. Setelah itu, jalankan proses dengan transparan tanpa melindungi siapa pun,” tegas Mandenas.

Iptu Tomi Samuel Marbun dilaporkan hilang pada 18 Desember 2024 saat mengikuti operasi pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua

Ia diduga tenggelam setelah tergelincir. Operasi pencarian yang melibatkan lebih dari 510 personel TNI-Polri telah dihentikan pada 1 Mei 2025.

Mandenas menilai pencarian fisik saja tidak cukup. 

Ia menekankan perlunya investigasi menyeluruh, termasuk pengumpulan data di tempat kejadian perkara serta pemeriksaan para saksi yang sempat bertugas bersama Iptu Tomi.

Ia juga menyoroti adanya kekhawatiran dari para saksi terkait intimidasi oleh pejabat kepolisian yang kini memegang posisi strategis. 

Baca juga: Ketua Komnas HAM Ditembaki, DPR Papua: Jangan Ciptakan Narasi Menyesatkan, Bisa Jadi Cipta Kondisi

Baca juga: Pencarian Iptu Tomi S Marbun Ditutup, Anggota DPR Minta Investigasi Menyeluruh-Transparan, Ada Apa?

Oleh karena itu, ia meminta pemeriksaan saksi dilakukan di tempat yang netral dan bebas tekanan.

“Kita harus pastikan tidak ada intervensi dari pihak-pihak yang berkepentingan di Papua Barat. Pemeriksaan saksi sebaiknya dilakukan di Mabes Polri,” ujarnya.

Jangan Ciptakan Narasi Menyesatkan

Insiden penembakan terhadap Ketua Komnas HAM Papua saat ikut serta dalam operasi pencarian anggota polisi yang hilang, Iptu Tomi Samuel Marbun, menuai perhatian serius dari Anggota DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas.

Mandenas mengingatkan aparat keamanan agar tidak membangun narasi yang menyesatkan atas insiden hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni itu. 

Ia menyoroti potensi manipulasi situasi seolah-olah ada perlawanan dari kelompok bersenjata, padahal menurutnya kondisi wilayah setempat sebelumnya aman.

“Selama ini masyarakat di wilayah Moskona Barat dan Timur hidup relatif aman. Mereka tidak pernah merasa diteror. Kalau sekarang tiba-tiba ada kontak senjata setelah operasi dimulai, muncul persepsi dari masyarakat dan LSM bahwa ini bisa jadi cipta kondisi, bukan murni perlawanan dari KKB,” ujar Mandenas pada Sabtu (3/5/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved