Polemik di Papua
Respon Panglima TNI Soal Ketua Komnas HAM Ditembaki KKB Papua saat Cari Iptu Tomi S Marbun
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto merespon kabar rombongan Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey ditembaki KKB Papua.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kata Panglima TNI Soal Ketua Komnas HAM Ditembaki KKB Papua saat Cari Iptu Tomi S Marbun
TRIBUNJAMBI.COM - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto merespon kabar rombongan Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey ditembaki KKB Papua.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi saat operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun.
Iptu Tomi sebelumnya dikabarkan tergelincir, tenggalam dan hilang dalam operasi pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Barat.
Tim gabungan dalam Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 melakukan penyisiran area pencarian yang terbagi dalam tiga zona: Merah, Kuning, dan Hijau.
Frits Ramandey mengatakan, Komnas HAM Papua diundang untuk terlibat dalam proses upaya pencarian dan rekonstruksi hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.
"Proses ini sudah dilakukan seminggu, dan jaraknya sangat jauh di lokasi kejadian, namanya sungai Rawara, kami sudah berada di sana empat hari," kata Frits Ramandey, Senin (28/4/2025).
Menurut penjelasannya, terdapat empat tembakan yang dilepaskan KKB Papua ke arah rombongannya.
"Kami ditembak empat kali, tapi syukur kami reflek dan mengamankan diri. Lalu anggota Brimob yang ada di situ melakukan penembakan untuk melindungi kami," ungkapnya.
Baca juga: Detik-detik Mencekam KKB Papua Tembaki Rombongan Ketua Komnas HAM Cari Iptu Tomi Marbun: 4 Tembakan
Baca juga: Lika-Liku Pencarian Iptu Tomi S Marbun: Sungai Deras, Hutan Rawa, dan Tembakan KKB Papua
Baca juga: GEGER! Pria di Pasar Angso Duo Jambi Ditusuk Bagian Perut
"Setelah kami ditembak, saya berlari masuk ke tenda di mana kami tinggal (selama pencarian Iptu Tomi Marbun)," imbuhnya.
Ia menuturkan tidak ada korban dalam peristiwa penembakan tersebut.
"Iya, kami berlima yang langsung diarahkan senjata, syukur, Puji Tuhan kami berlima selamat," tuturnya.
Pasca penembakan, Frits dan tim kemudian langsung dievakuasi ke lokasi yang aman, di Distrik Moskona.
Terkait insiden penembakan itu, Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan penanganan di Papua memerlukan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lainnya.
"Ya makanya ya. Di Papua itu bukan hanya tugas TNI, harus berkolaborasi," kata Agus di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Agus mengaku telah melakukan MoU dengan sejumlah kementerian. Hal itu, kata dia, dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di daerah-daerah terpencil.
"Saya sudah membuat MoU dengan beberapa kementerian, dengan Kementerian Transmigrasi, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, harus sama-sama membangun daerah-daerah terpencil itu agar kesulitan masyarakat itu bisa segera teratasi," jelasnya.
Sebanyak 510 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 untuk menyisir area pencarian yang terbagi dalam tiga zona: Merah, Kuning, dan Hijau.
Baca juga: Profil Sosok Frits Ramandey, Ketua Komnas HAM Papua Ditembak KKB saat Cari Iptu Tomi S Marbun
Zona Merah, yang merupakan area rawan perlintasan KKB Papua, menjadi fokus utama dengan luas sekitar 132 kilometer persegi sepanjang aliran Kali Rawara.
Pencarian dilakukan melalui dua jalur: penyisiran menggunakan longboat menyusuri Kali Rawara dan penyisiran darat dengan berjalan kaki menembus hutan lebat dan rawa-rawa.
Medan yang sulit, termasuk arus sungai yang deras dan hutan belantara, menjadi hambatan besar bagi proses pencarian.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Perombakan Pelatih Real Madrid Berdampak pada Rencana Tim Serie A
Baca juga: "Sudah Jadi Raja Kau?" Jenderal Gatot Nurmantyo Emosi Ulah Hercules Menghina Sutiyoso Bau Tanah
Baca juga: GEGER! Pria di Pasar Angso Duo Jambi Ditusuk Bagian Perut
Baca juga: Awal Mula Hingga Penyebab Pria di Pasar Angso Duo Jambi Alami Penusukan: Sempat Kejar-Kejaran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.