Berita Nasional

Tragedi Majalengka 11 Orang Meninggal, Dedi: Rumah Kamu Tertimbun Tanah Gak Kelihatan 

Tanah longsor Dusun Tarukahan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Belasan orang meninggal akibat tanah longsor.

Editor: asto s
Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati
TANAH LONGSOR - Tim SAR Gabungan melakukan proses evakuasi di lokasi tanah longsor Desa Cibeunying, Cilacap, Jumat (14/11/2025). Dedi sedih karena istri dan dua anaknya tertimbun longsor dan belum diketahui nasibnya. 

"Saudara telepon bilang, 'rumah kamu tertimbun tanah, sudah enggak kelihatan'. Setelah itu saya langsung pulang dari Jakarta." 

TRAGEDI memilukan terjadi di Dusun Tarukahan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Belasan orang meninggal akibat tanah longsor.

Dedi (40), warga Dusun Tarukahan, kaget dan sedih saat mendapat telepon dari saudaranya, Kamis (13/11/2025) malam.

Tarukahan adalah salah satu dusun dalam Desa Cibeunying di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap

Masyarakat di Tarukahan sebagian besar berprofesi sebagai petani, buruh tani, pedagang, mengikuti pola mata pencaharian desa Cibeunying secara umum.

Dalam percakapan via telepon, saudara Dedi itu menginformasikan bahwa rumahnya di Dusun Tarukahan sudah tak terlihat lagi akibat tertimbun longsor.

Dedi yang saat itu sedang bekerja di Jakarta langsung bergegas pulang karena teringat akan istri dan anak-anaknya yang tinggal di rumah itu.

Lilis (39), istrinya serta dua anak mereka Yanuar (15) dan Arumi (4) hingga kini belum diketahui nasibnya.

"Sekitar pukul 19.30 WIB saya masih komunikasi sama istri. Saya tanya (anak-anak) lagi ngapain, katanya sudah tidur," kata Dedi di lokasi bekas rumahnya mengutip Kompas.com, Sabtu (15/11/2025).

Tak lama kemudian, Dedi menerima telepon dari saudaranya yang memberitahukan bahwa rumahnya tertimbun tanah dan tak lagi tampak.

"Saudara telepon bilang, 'rumah kamu tertimbun tanah, sudah enggak kelihatan'. Setelah itu saya langsung pulang dari Jakarta," kata Dedi.

Sesampainya di kampung halaman, Dedi hanya bisa melihat tumpukan tanah serta puing-puing bangunan yang dulu merupakan rumah keluarganya.

"Tahu-tahu sudah tertimbun tanah kayak gini, rumahnya sudah enggak kelihatan. Makanya sedih banget," ucapnya.

Beberapa hari sebelum longsor, sang istri Lilissempat mengabari bahwa anak bungsu mereka sedang sakit.

Dedi diminta anaknya itu untuk pulang lebih cepat.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved