Polemik di Papua
KKB Papua Lepaskan Tembakan saat Evakuasi Jenazah Penambang Emas di Yahukimo, Sempat Kontak Tembak
KKB Papua sempat melontarkan tembakan saat proses evakuasi jenazah penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KKB Papua Lepaskan Tembakan saat Evakuasi Jenazah Penambang Emas di Yahukimo, Sempat Kontak Tembak
TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua sempat melontarkan tembakan saat proses evakuasi jenazah penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Evakuasi sempat terhambat dan kontak tembak tak terhindarkan antara TNI-Polri dengan kelompok separatis tersebut.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa dilaporkan dari insiden pada Jumat (11/4/2025) itu.
Adanya kontak tembak terseut disampaikan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizan Ramadhani.
"Situasi di TKP (lokasi pencarian pendulang emas) enggak ramai, di Bandara Dekai kontak tembak kami dengan KKB," kata Brigjen Faizan Ramadhani.
"Tidak ada korban," ujarnya.
Aparat gabungan yang terdiri dari Marinir, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Satuan Brimob dan Satgas Damai Cartenz, telah membantu pengamanan bandara.
"Kita harus parameter bandara, karena heli lalu lalang terus," jelasnya.
Baca juga: Kutuk KKB Papua, Menkopolhukam: Evakuasi Pendulang Emas Korban Terhambat Kondisi Geografis dan Cuaca
Baca juga: 2 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua di Yahukimo Dievakuasi, Aparat Kejar Pelaku
Sebelumnya, operasi gabungan TNI-Polri telah melakukan evakuasi jenazah pendulang emas pada Kamis (10/4/2025) sebanyak tiga orang.
Dua orang korban dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, dan satu orang ke Kabupaten Pegunungan Bintang.
Selanjutnya, proses evakuasi dilanjutkan lagi pada Jumat (11/4/2025).
Ada enam jenazah yang dievakuasi dari Kampung Bingki dan Muara Kum ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Total keseluruhan selama dua hari melakukan evakuasi adalah delapan orang di Kabupaten Yahukimo dan satu orang di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sehingga, total jenazah para pendulang emas yang sudah dievakuasi sebanyak sembilan jenazah.
Aksi penyerangan dan pembunuhan terhadap para pendulang emas ini dilakukan oleh KKB pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025).
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.
Peristiwa menggemparkan ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.
Baca juga: Kronologi KKB Papua Tembak Mantan Kapolsek di Puncak Jaya: di Depan Toko Korban, Tewas di TKP
Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia.
Para korban dituduh melakukan penyamaran.
Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.
Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.
"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.
TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.
Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.
Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.
"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom.
Menkopolhukam: Terhambat Kondisi Geografis dan Cuaca
Menkopolhukam Budi Gunawan mengungkapkan proses evakuasi korban Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua mengalami kendala.
Kendala tersebut terkait kondisi geografis lokasi penambang emas itu mengalami penyerangan dari kelompok tersebut.
Selain itu kata dia, kondisi cuaca di lokasi kurang mendukung untuk tim menegvakuasi korban.
Baca juga: KKB Papua Balas Penyataan Panglima TNI, Klaim Tembak Mata-mata, Ancam Kirim Potongan Kepala
Seperti diketahui, sebanyak 11 orang korban meninggal akibat kekejaman KKB Papua tersebut.
Terkait penyerangan itu, Budi Gunawan mengungkapkan beberapa kendala dalam Rapat Koordinasi terkait kasus tersebut bersama Kemendagri, TNI, Polri, BIN, Komdigi, Kemenko PMK, KSP, dan PCO, Kamis (10/4/2025).
Budi Gunawan mengutuk aksi kekerasan yang diduga dilekukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pada 5-8 April 2025 tersebut.
"Tragedi ini menunjukkan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan melakukan pembunuhan secara sadis dan sporadis. Aksi teror yang dilakukan membuat masyarakat ketakutan untuk beraktivitas," ungkap Budi Gunawan dalam keterangannya pada Kamis (10/4/2025).
"Saat ini, fokus pemerintah adalah melakukan evakuasi para korban dan memulangkannya ke keluarga. Proses evakuasi terhambat kondisi geografis dan cuaca di lokasi," lanjutnya.
Sejak kejadian, ungkap Budi Gunawan, pihaknya telah mendorong jajaran Kemenko Polkam untuk mengambil lagkah-langkah segera dalam rangka evakuasi korban dan peningkatan pengamanan.
Pemerintah, kata dia, akan terus melakukan peningkatan pengamanan di daerah-daerah rawan di Papua agar masyarakat dapat segera beraktivitas normal kembali.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Papua untuk tidak memberikan ruang terhadap pihak-pihak yang melakukan kekerasan di Papua.
Pemerintah, kata dia, berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua dan tidak memberikan ruang bagi para pelaku teror serta terus melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang terlibat.
"Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, semoga para korban tenang disisi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," lanjutnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Profil Agus Rubiyanto Bupati Tebo yang Masuk Bursa Calon Ketua DPD Golkar Jambi Penantang Cek Endra
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 10 SMA Halaman 210 dan 211, Mengatasi Kelangkaan
Baca juga: Sosok Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya yang Dilaporkan Kasus UU ITE oleh Pengusaha Perkara Ijazah
Baca juga: Download Lagu Batak Terbaru Populer Jun Munthe 2025 di Spotify: Rohaku, Pulut Roham, HAS, Hasian
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.