Bupati Tebo Agus Rubiyanto Buka-bukaan Strategi Lima Tahun ke Depan Soal 'Tebo Maju', Seri I

Kita tidak perlu lagi datang ke kota kabupaten. Cukup di dalam desa maupun kecamatan untuk mendapat layanan kesehatan.

Namun, belum semua desa terkendala jaringan. Tapi bisa dari desa melalui perangkat desa mengirimkan file melaui e-mail ke Dukcapil Tebo.

Kemudian untuk infrastruktur. Seperti jalan, perlahan akan kita perbaiki. Seperti jalan di desa, untuk menunjang perekonomian warga. 

Kemudian di ibu kota Muara Tebo juga akan kita tata, seperti drainase, RTH dan lain sebagainya.

Tebo ini kota lintas,untuk itu akan ditata ulang supaya Tebo jadi tempat persinggahan warga yang melintas di Kabupaten Tebo. 

Karena Tebo ini kota lama, maka dari mereka bisa melihat potensi yang ada di Kabupaten Tebo.

YM: Seperti apa Pak Bupati melihat Kabupaten Tebo ini? 

Bupati ARB: Kita melihat Kabupaten Tebo, pertama kali pemekaran 1999-2000 dari Kabupaten Bungo. Tentunya kita jauh tertinggal. 

Dengan dua kali bupati definitif, dari zaman Madjid Muaz dua periode hingga Sukandar dua periode. Pembangunan itu yang sudah baik kita lanjutkan, yang kurang kita perbaiki.

Membangun Kabupaten Tebo ini tidak semudah membalik telapak tangan.

Dengan wilayah yang luas jalan kabupaten masih banyak yang belum terbangun, tentunya banyak support dari pemerintah pusat maupun provinsi, karena masih banyak jalan yang berstatus provinsi.

Kalau jalan nasional, alhamdulillah sudah terbangun. Tinggal lagi jalan provinsi dari Simpang Padang Lamo sampai pertama Sumbar (Sumatera Barat, Dharmasraya). Itu lebih kurang 110 kilometer.

Jalan tersebut yang mana untuk mengakses enam kecamatan.

Kemudian jalan Simpang Logpon Simpang Somel juga mesti dilakukan perbaikan. 
Jalan tersebut penghubung Tebo Ulu, Rimbo Ulu, Rimbo Bujang menuju akses ke Tebo maupun ke perbatasan Bungo.

Kemudian, dari Betung Bedarah sampai ke Muara Tabir, itu juga jalan provinsi yang mesti dilakukan perbaikan.