Polemik di Papua

KKB Papua Teror Pekerja Tambang Emas di Yahukimo, Ada Korban Tewas Hingga Hilang, Puluhan Selamat

OPM yang disebut juga KKB Papua melakukan teror terhadap masyarakat, khususnya pekerja tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
TEROR: Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang disebut juga KKB Papua melakukan teror terhadap masyarakat, khususnya pekerja tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. (foto: Istimewa) 

KKB Papua Teror Pekerja Tambang Emas di Yahukimo, Ada yang Tewas Hingga Hilang, Puluhan Orang Selamat

TRIBUNJAMBI.COM - Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang disebut juga KKB Papua melakukan teror terhadap masyarakat, khususnya pekerja tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Teror pada Minggu (6/4/2025) diduga dilakukan kelompok dari Kodap XVI Yahukimo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut menyebabkan adanya korban tewas.

Korban bernama Saharuddin, berasal dari Sulawesi Selatan.

Sementara informasi yang diterima Komandan Koramil Koroway Bulanop Kodim 1704 bahwa korban tewas dari penyerangan itu lebih dari satu orang.

Pihaknya mengatakan bahwa korban yang berhasil diidentifikasi baru satu orang.

Hal itu lantaran OPM atau KKB Papua masih menjaga ketat lokasi kejadian.

Penyerangan yang diduga dari Kodap XVI Yahukimo terdiri dari Batalyon Yamue dan Batalion WSM, serta mendapatkan bantuan dari Kodap III Ndugama Derakma.

Baca juga: Kesaksian Istri Mantan Kapolsek di Puncak Jaya saat Suami Tewas Ditembak KKB Papua

Baca juga: Dandim Yahukimo Bantah KKB Papua Klaim Tembak 11 Intelijen: Hoaks, Korban Dipastikan Bukan TNI

Informasi menyebutkan korban selamat dari penyerangan tersebut masih bersembunyi di hutan.

Mereka tengah mencari jalur untuk melarikan diri.

Sementara penambang lainnya berhasil selamat dari serangan KKB Papua melalui jalur sungai menuju Distrik Koroway Bulanop, Kampung Mabul, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Diperkirakan sekitar 30 penambang masih berada di hutan dan rencananya akan dijemput menggunakan perahu.

Informasi yang diperoleh menyebutkan nama-nama pekerja tambang yang meninggal dunia, antara lain: Sahrudin (luka bacok di kepala), Wawan (22) (terkena panah), Gorontalo (terkena panah), Feri Muarakun (terkena tembakan), Stanly (tertangkap), Sanger (tertangkap), dan Aidil (dibacok leher belakang).

Adapun 35 korban selamat yang berada di Distrik Koroway Bulanop, Kampung Mabul, Kabupaten Mappi, adalah: Jaktam, Elo, Junus, Alma, Iqbal, Erdin, Feni, Meylani, Helma, Jefer, Imanuel, Albert, Aldo, Samuel, Andi K, Agus S, Muktar, Nenak, Rasi, Celu, Mas Botak, Irwan, Syemal, Fadil, Aca, Robert, Johan, Bram, Syawang, Markus, Melki, Maikel, Ele, Rio, dan Jon.

Selain itu, terdapat sembilan pekerja tambang yang terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya hingga saat ini, yaitu: Bungsu Hari, Sahrudin (kemungkinan berbeda dengan korban meninggal), Anwar Tejo, Mustafa, Mursaleh, Sahmady, Agung, Iyan, dan Ansar.

Kepala dusun bernama Dani dan istrinya, Geby, kemungkinan selamat berdasarkan keterangan dari penambang yang berhasil turun.

Baca juga: Jubir TPNPB-OPM Bantah Tuduhan KKB Papua Terlibat Konflik Pendukung Paslon di Pucak Jaya

Senjata yang digunakan kelompok OPM dalam serangan tersebut antara lain parang, panah, dan dua pucuk senjata laras panjang.

Diperkirakan, kelompok OPM yang melakukan pengejaran berjumlah sekitar 25 orang.

Berdasarkan informasi, proses evakuasi diperkirakan lebih dekat melalui Kabupaten Asmat (Distrik Koroway) atau Tanah Merah, Boven Digoel, mengingat wilayah tersebut berbatasan langsung dan memiliki akses jalur sungai yang lebih dekat.

Dilaporkan tidak terdapat pos aparat keamanan di lokasi penambangan.

Saat ini, tim gabungan dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sedang melaksanakan rapat koordinasi untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya dan mencari informasi yang valid.

Dandim Yahukimo Bantah 11 Korban KKB Papua Intelijen

Pada kasus pembunuhan 11 warga di Yahukimo yang disebut intelijen Indonesia dibantah Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo.

Letkol Tommy memastikan korban pembunuhan tersebut bukan anggota TNI.

Pembunuhan pendulang emas di sekitar Kali Silet, perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat itu terjadi pada Minggu (6/4/2025).

Pimpinan KKB Papua yang melakukan penyerangan tersebut yakni Elkius Kobak.

Menurut Letkol Tommy, KKB Papua sengaja menyebar informasi bahwa korban adalah anggota TNI. 

Padahal, korban merupakan warga sipil. 

Dia dengan tegas membantah pendulang emas yang menjadi korban kekejaman KKB Papua itu anggota TNI.

"Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar," tegas Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo di Yahukimo, Rabu (9/4/2025).

Tommy juga mengatakan, jumlah korban dari adanya penyerangan ini belum dapat dipastikan sebab lokasi jauh dan berada di perbatasan. 

Untuk mencapai lokasi tersebut, Tommy mengungkapkan, dari ibu kota Yahukimo harus menggunakan helikopter. 

Jika dari Kabupaten Asmat, perjalanan bisa ditempuh menggunakan perahu motor melewati sungai. 

Baca juga: KKB Papua Manfaatkan Konflik Pendukung Paslon di Puncak Jaya yang Saling Serang, Tembaki Aparat

Sebelumnya diberitakan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM yang disebut juga KKB Papua klaim membunuh 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Pembunuhan tersebut dilakukan dengan tuduhan yang menjadi korban yakni intelijen Indonesia.

Kabar peristiwa sadis itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Kata dia, pihaknya telah menerima laporan resmi dari markas OPM Yahukimo soal pembunuhan 11 warga tersebut.

"Kami teleh menerima laporan dari Panglima TPNPB Yahukimo, Belkius Kobak kalau mereka membunuh 11 warga diduga intelijen aparat keamanan," kata Sebby, Selasa (8/4/2025) malam.

Ia menyatakan, pembunuhan dilakukan selama tiga hari belakangan ini dan menyatakan siap bertanggungjawab.

"Kami minta Presiden Prabowo Subianto hentikan pengiriman pasukan ke Papua, seperti menyamar sebagi pendulang dan profesi lainya," ungkapnya.

Informasi pembunuhan 11 warga di Yahukimo tersebut kemudian kini viral di media sosial.

Upaya konfirmasi soal kebenaran berita tersebut juga telah dilakukan Tribun-Papua.com kepada aparat keamanan, namun belum ada kepastian soal kasus pembunuhan itu.

Semua informasi dari siaran pers Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom kini masih didalami oleh aparat keamanan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Download Lagu MP3 Terbaru Nella Kharisma 2025, Pakai Spotify 12 Jam Nonstop Ada Didi Kempot

Baca juga: Kesalahan Fatal Lisa Mariana Viralkan Ridwan Kamil Disentil Denise Chariesta: Harga Diri!

Baca juga: Megawati Beri Dukungan ke Presiden Prabowo, Sekjen Gerindra: untuk Kepentingan Rakyat dan Bangsa

Baca juga: Imbas Ruben Onsu Imami Salat Desy Ratnasari, Duda Sarwendah Dituntut Warganet: Segera Dihalalkan

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved