Polemik di Papua
KKB Papua Berulah di Puncak Jaya, Sasar Mantan Kapolsek, Pelaku Tembak Jarak Dekat, Tembus ke Leher
Seorang purnawirawan polisi menjadi korban keganasan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau disebut KKB Papua.
KKB Papua Berulah di Puncak Jaya, Sasar Mantan kapolsek, Pelaku Tembak dari Jarak Dekat, Tembus ke Leher
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang purnawirawan polisi menjadi korban keganasan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau disebut KKB Papua.
Korban ditembak pelaku di kios sendiri yang terletak di Puncak Jaya, Papua Tengah, telah dievakuasi ke Timika, Mimika, Papua Tengah, pada Selasa (8/4/2025).
Saat ini jenazah korban bernama Iptu Djamal Renhoat ke Timika.
Proses evakuasi jenazah dilakukan menggunakan pesawat Smart Cakrawala Aviation jenis Cessna 208B.
Jenazah diterbangkan dari Bandara Mulia menuju Bandara Mozes Kilangin Timika.
Korban mengalami luka tembak pada bagian pipi kanan yang menembus hingga leher kiri.
Menyebabkan kematian seketika di lokasi kejadian.
Setibanya di Timika, jenazah langsung dibawa menggunakan mobil ambulans menuju rumah duka di Jalan Kebun Siri untuk proses pemakaman lebih lanjut.
Baca juga: BRUTAL, Selama 3 Hari Terakhir KKB Papua Habisi 11 Warga Yahukimo, Tuduh Sebagai Intelijen Aparat
Baca juga: BRUTAL, Selama 3 Hari Terakhir KKB Papua Habisi 11 Warga Yahukimo, Tuduh Sebagai Intelijen Aparat
Suriati DG Rannu (47), istri korban yang menjadi saksi mata, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian.
Dia melihat pelaku mondar-mandir di depan rumah selama sekitar setengah jam dengan wajah tercoret hitam.
Saksi juga mendengar bahwa pelaku bermaksud mengambil telepon genggam yang sedang digadai, dan ia menyuruh korban untuk mengambil telepon miliknya.
"Saat korban hendak mengambil ponsel, pelaku langsung menembaknya dari luar kios," ujar istri korban.
Aparat keamanan saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan.
Klaim Tembak 11 Intelijen
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM yang disebut juga KKB Papua klaim membunuh 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Pembunuhan tersebut dilakukan dengan tuduhan yang menjadi korban yakni intelijen Indonesia.
Kabar peristiwa sadis itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Kata dia, pihaknya telah menerima laporan resmi dari markas OPM Yahukimo soal pembunuhan 11 warga tersebut.
Baca juga: Jubir TPNPB-OPM Bantah Tuduhan KKB Papua Terlibat Konflik Pendukung Paslon di Pucak Jaya
"Kami teleh menerima laporan dari Panglima TPNPB Yahukimo, Belkius Kobak kalau mereka membunuh 11 warga diduga intelijen aparat keamanan," kata Sebby, Selasa (8/4/2025) malam.
Ia menyatakan, pembunuhan dilakukan selama tiga hari belakangan ini dan menyatakan siap bertanggungjawab.
"Kami minta Presiden Prabowo Subianto hentikan pengiriman pasukan ke Papua, seperti menyamar sebagi pendulang dan profesi lainya," ungkapnya.
Informasi pembunuhan 11 warga di Yahukimo tersebut kemudian kini viral di media sosial.
Upaya konfirmasi soal kebenaran berita tersebut juga telah dilakukan Tribun-Papua.com kepada aparat keamanan, namun belum ada kepastian soal kasus pembunuhan itu.
Semua informasi dari siaran pers Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom kini masih didalami oleh aparat keamanan.
Dandim Yahukimo Bantah
Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo membantah keterangan KKB Papua yang menyebutkan telah membunuh 11 pasukan injeliten Indonesia.
Letkol Tommy memastikan korban pembunuhan tersebut bukan anggota TNI.
Pembunuhan pendulang emas di sekitar Kali Silet, perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat itu terjadi pada Minggu (6/4/2025).
Pimpinan KKB Papua yang melakukan penyerangan tersebut yakni Elkius Kobak.
Baca juga: KKB Papua 2 Kali Serang Guru dan Nakes di Anggruk Yahukimo, IKF NTT: Pakai Kapak, Parang, dan Kayu
Menurut Letkol Tommy, KKB Papua sengaja menyebar informasi bahwa korban adalah anggota TNI.
Padahal, korban merupakan warga sipil.
Dia dengan tegas membantah pendulang emas yang menjadi korban kekejaman KKB Papua itu anggota TNI.
"Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar," tegas Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo di Yahukimo, Rabu (9/4/2025).
Tommy juga mengatakan, jumlah korban dari adanya penyerangan ini belum dapat dipastikan sebab lokasi jauh dan berada di perbatasan.
Untuk mencapai lokasi tersebut, Tommy mengungkapkan, dari ibu kota Yahukimo harus menggunakan helikopter.
Jika dari Kabupaten Asmat, perjalanan bisa ditempuh menggunakan perahu motor melewati sungai.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 62 Orang Calon Jamaah Haji Jambi Belum Lunasi Pembayaran, Pembayaran Terakhir Hingga 17 April
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 166, Lingkungan Sekitar
Baca juga: 31 Persen Calon Jamaah Haji Jambi Tahun 2025 Berstatus Lansia, Tertua 96 Tahun
Baca juga: Download MP3 DJ Minang Viral di TikTok 2025, Ada Fauzana Rantau Den Pajauah dan Kasiah Tak Sampai
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.