Berita Nasional

Fakta-fakta Wartawan Asal Palu Tewas di Hotel Jakarta, Hasil Autopsi Sementara Terungkap

Sejumlah fakta kasus wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah, yang ditemukan tewas di sebuah kamar hotel kawasan Jakarta Barat kian terungkap.

Editor: Mareza Sutan AJ
ist
ILUSTRASI MAYAT - Sejumlah fakta kasus wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah, yang ditemukan tewas di sebuah kamar hotel kawasan Jakarta Barat kian terungkap, termasuk hasil autopsi sementara. 

“Paru kanan mengalami perlengketan hebat pada hampir seluruh permukaannya yang menempel pada dinding dada."

"Kemudian terdapat massa yang diduga akibat infeksi di bagian atas paru-paru kanan, serta adanya perbendungan pada hampir seluruh organ tubuh,” jelas Ade Ary.

- Luka Lecet di Bibir

Selain itu, hasil autopsi luar menunjukkan adanya luka lecet di bibir korban. 

Ade Ary menjelaskan, luka itu, diduga akibat kekerasan tumpul, kemungkinan besar karena korban jatuh dan membentur lantai.

Tim medis pun telah mengambil sampel organ untuk pemeriksaan toksikologi dan hispatologi korban untuk memperdalam penyelidikan.

2. Hasil Olah TKP

Melansir Tribun Jakarta, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan beberapa jenis obat-obatan di kamar korban.

Obat-obatan tersebut, terdiri dari obat maag, obat jamur, serta antibiotik.

"Beberapa obat yang ditemukan di kamar korban antara lain promaag tablet, mycoral ketoconazole, dan rifampicin yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur, seperti tuberkulosis,” jelas Ade Ary.

Dari penyelidikan awal, diperkirakan korban meninggal kurang dari 24 jam sebelum jenazahnya ditemukan.

3. Kronologi Kejadian

Penemuan seorang wartawan media online tewas ditemukan di hotel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ketika ditemukan, ada tanda-tanda lebam pada tubuh korban. 

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung mengungkapkan, wartawan asal Palu berinisial SW itu ditemukan meninggal pada Jumat malam, pekan kemarin.

Lantas, polisi memberi tahu keluarga korban dan keluarga mengizinkan agar korban dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Arfan Sipayung mengatakan, adanya luka lebam pada tubuh korban belum cukup dijadikan sebagai petunjuk bahwa korban tewas karena tindak kejahatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved