Kasus Korupsi di Pertamina
Jaksa Agung Pastikan Tak Ada Intervensi di Kasus Pertamina: Mereka Takut dengan Saya
ST Burhanuddin memjastikan tak ada intervensi dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Jaksa Agung Pastikan Tak Ada Intervensi di Kasus Pertamina: Mereka Takut dengan Saya
TRIBUNJAMBI.COM - Penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018 s.d. 2023 dipastikan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
Kepastian itu disampaikan Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin.
ST Burhanuddin memastikan tidak ada tekanan terhadap Kejaksaan Agung dalam menangani perkara tersebut.
Dia menyampaikan itu dalam wawancara di On Point Adisty Larasati Kompas TV, Jumat (14/3/2025).
ST Burhanuddin mengklaim tidak adanya intervensi itu karena yang hendak melakukan takut terhadapnya.
Meski memiliki selera guyon, namun soal pekerjaan tidak dicampur aduk dengan urusan pribadi.
Bahkan kata dia sang istri tidak mengetahui tetang apa yang dikerjakan.
“Sampai saat ini, untuk kasus saat ini enggak ada. Mereka takut kalau dengan saya kan saya jarang bicara, kalau guyon saya senang guyon tetapi kalau soal bicara tentang pekerjaan saya nggak mau, istri saya pun tidak tahu apa yang saya kerjakan,” ucap Burhanuddin.
Baca juga: Alasan Kejagung Periksa Ahok Lebih Dulu di Kasus Korupsi Pertamina, Apa yang Dia Tahu?
Baca juga: Sosok Nicke Widyawati Mantan Dirut Pertamina yang Berpeluang Diperiksa Terkait Korupsi Pertamina
Oleh karena itu, ST Burhanuddin menegaskan, siapa pun yang terlibat dalam kasus korupsi di Kejaksaan Agung jangan coba-coba melakukan intervensi.
“Jangan itu, saudara saya aja kalau terlibat saya ceburin. Saya tidak ada beban yang pasti, saya tidak ada beban sekenal apapun ya kalau dia terlibat ya sudah apa boleh buat,” kata Burhanuddin.
Ia pun kemudian menceritakan bagaimana penegakan hukum tetap berjalan meskipun dirinya mengenal baik pihak yang berperkara.
Salah satunya adalah Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
“Pak Johnny G Plate dulu baik dengan saya, kurang baiknya apa, tapi kalau terlibat ya sudah saya nggak mau ikut-ikutan,” ucap Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, penting untuk menegaskan posisi dirinya sebagai pemimpin Kejaksaan Agung dalam pemberantasan korupsi.
Sebab, sikapnya menjadi cermin bagi anak buahnya di mana pun bertugas.
“Di bawah tergantung pimpinannya, kalau pimpinannya mau kurang ajar di bawah akan lebih kurang ajar."
Baca juga: Pasca Viral Pertamax Campur Air di SPBU Bangko Jambi, Pertamina Sidak, SPBU Ganti Perbaikan dan BBM
"Kalau saya sudah menolak di bawah pasti takut untuk menerima, makanya penegakan hukum pemberantasan korupsi dari mana, dari pribadi masing-masing dulu lah,” ujar Burhanuddin.
“Jangan terlalu banyak teori, kan kalau menterinya nggak korupsi, bawahnya pun takut,” ucapnya.
Alasan Ahok Diperiksa Lebih Dulu
Kejaksaan Agung (Kejagung) memberi penjelasan terkait alasan pemeriksaan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di PT Pertamina lebih dulu dibandingkan jajaran direksi perusahaan tersebut.
Ahok diperiksa pada Kamis (13/3/2025) kemarin selama kurang lebih 10 jam sebagai saksi terkait kasus megakorupsi di perusahaan pelat merah tersebut.
Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengungkapkan bahwa Ahok lah yang meminta agar dirinya diperiksa.
“Kalau Pak Ahok kan memang yang minta, ayo saya diperiksa, kan begitu,” ujar Burhanuddin dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (14/3/2025).
Meskipun Ahok telah diperiksa, Burhanuddin menegaskan, pemeriksaan terhadap direksi Pertamina tetap akan dilakukan.
Namun, pemeriksaan tersebut harus melalui tahapan tertentu.
Ahok, yang diperiksa pada Kamis (13/3/2025), menyatakan bahwa penyidik memiliki lebih banyak bukti terkait kasus ini dibandingkan dirinya.
Baca juga: LPA Ungkap Kondisi Anak Korban Pelecehan Eks Kapolres Ngada Trauma Berat: Takut Ketemu Baju Cokelat
"Jadi ternyata dari Kejaksaan Agung, mereka punya data lebih banyak daripada yang saya tahu, ibaratnya saya tahu cuma sekaki, dia tahu sudah sekepala. Saya kaget juga," kata Ahok kepada wartawan, Kamis.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Sempat Meradang dan Sebut Dedi Mulyadi Otoriter, Kini Dukung Program Gubernur Jawa Barat
Baca juga: Doa Puasa ke 17 hingga 18 Ramadhan 1446 hijriah lengkap Tuntunan Puasa
Baca juga: LPA Ungkap Kondisi Anak Korban Pelecehan Eks Kapolres Ngada Trauma Berat: Takut Ketemu Baju Cokelat
Baca juga: 3 Fakta Para Pencari Tuhan Jilid 18, Karakter Bang Jack Tetap Relevan Setelah Satu Dekade
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.