Polemik di Papua
Respon Kapendam Cendrawasih Usai TNI Dituding KKB Papua Bakar Rumah Warga di Pegunungan Bintang
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih membantah tudingan TNI membakar rumah warga di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KKB Papua tuding TNI bakar rumah warga.
TRIBUNJAMBI.COM - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih membantah tudingan TNI membakar rumah warga di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Tudingan itu sebelumnya disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua.
Tuduhan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXXV Bintang Timur itu terjadi pada 2 Februari 2025.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM atau KKB Papua Sebby Sambom.
Terkait tudingan itu, Kolonel Inf Candra Kurniawan selaku Kapendam XVII/Cenderawasih langsung membantahnya.
Dia menegaskan tuduhan itu merupakan hoaks alias berita bohong yang menyesatkan.
"Itu hoax dan tidak benar bahwa TNI melakukan pembongkaran dan pembakaran rumah warga kemudian di jadikan Pos."
"Apalagi isu aparat TNI yang mengancam warga dan menjadikan gereja sebagai Pos TNI, serta menembak ternak dan merampas hasil kebun warga adalah hoax," ujar Kapendam, Selasa (4/3/2025).
Baca juga: Siapa Yesaya Serewi Bagi KKB? Sosok Eks Geriliyawan OPM Wafat di Perbatasan Jayapura-Papua Nugini
Baca juga: Pentolan KKB Papua dan 6 Tahanayang Kabur dari Lapas Wamena Diburu Satgas Ops Damai Cartenz
Kolonel Inf Candra Kurniawan mengungkapkan TNI justru hadir untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat.
Serta membantu penegakan hukum dari aksi OPM atau KKB Papua yang selalu melakukan teror dan pengancaman, membunuh masyarakat sipil dan aparat TNI Polri serta membakar fasilitas umum, sekolah dan rumah warga.
Kapendam meminta masyarakat tidak terprovokasi dari pemberitaan hoaks yang menyesatkan yang sengaja disebar KKB Papua itu.
"Aparat TNI dalam bertugas mempedomani hukum dan menjunjung tinggi HAM, sehingga sudah pasti melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat adalah utama," pungkas dia.
Sebelumnya, Sebby Sambom dalam keterangannya menuding TNI telah melakukan tuduhan palsu.
"Atas tuduhan palsu bahwa rumah tersebut dimiliki oleh pasukan TPNPB, maka langsung dibakar sementara rumah lainnya di jadikan pos militer dalam rangka melakukan operasi lebih luas di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangannya.
Dia mengatakan tujuh rumah yang dibakar. Sementara tiga rumah telah dijadikan pos pertahanan Militer Indonesia.
Sebby sebut TNI juga menggunakan Gereja GIDI untuk pos pertahanan.
Baca juga: Benarkah Tukang Ojek di Paniai Tewas Dibunuh KKB Papua? Ini Kata Polisi
Sebby lantas meminta Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk segera tentukan batas wilayah perang di Pegunungan Bintang.
Termasuk menentukan tempat atau area bagi warga sipil untuk beraktivitas.
Geriliyawan KKB Papua Tutup Usia
Salah satu mantan gerilyawan Organisasi Papua Merdeka atau OPM disebut juga Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Yesaya Serewi tutup usia
Dia menghembuskan nafas terakhirnya pada awal Maret 2025 di Wutung, wilayah perbatasan Jayapura dan Papua Nugini.
Kabar duka itu sebelumnya diumumkan Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM pada Senin (3/3/2025).
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebutkan jenazah Yesaya Serewi dimakamkan secara kemiliteran TPNPB pada Senin (3/3) di Kampung Wutung.
Kabar duka itu telah diumumkan kepada seluruh pejuang TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan (Kodap) seluruh tanah Papua yang masih bergerilya memperjuangkan kemerdekaan serta rakyat Papua dan diplomat Papua merdeka di seluruh dunia.
“Brigjen Yesaya Serewi adalah pejuang sejati kemerdekaan bangsa Papua yang bergerilya selama hidupnya di Wutung, wilayah perbatasan Jayapura dan negara tetangga Papua Nugini,” ungkap Sebby Sambom.
Sebelumnya Panglima Tinggi TPNPB-OPM atau KKB Papua Jenderal Goliath Tabuni juga mengumumkan hal itu.
“Atas meninggalnya Brigjen Yesaya Serewi sebagai pejuang sejati kemerdekaan bangsa Papua yang bergerilya selama hidupnya di Wutung,” kata jenderal Goliath Tabuni.
Lalu siapa sebenarnya Yesaya Serewi?
Baca juga: Yalimo Kembali Kondusif, Warga Apresiasi Penangkapan KKB Papua Aske Mabel
Yesaya Serewi lahir di Mambui, Serui, 26 Juni 1949. Status keanggotaannya adalah TPNPB Reguler Papua Barat dengan NBP A.7101298.
Yesaya Serewi wafat pada usia 75 tahun dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal dan pangkat anumerta Jenderal.
Goliath Tabuni menyatakan, Kampung Wutung merupakan tempat bersejarah bagi Yesaya Serewi.
Kampung Wutung menjadi tempat yang menjadi medan perlawanan Yesaya Serewi terhadap militer Indonesia.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Harga Sawit di Kalimantan Timur Maret 2025 Naik Tipis Jadi Rp 3.224,53 Per Kilogram
Baca juga: Awal Ramadhan, Pemkab Batanghari Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Kestabilan Harga
Baca juga: Kapolda Jambi Terima Kunjungan Inkanas, Sampaikan Bripka Dini Raih Juara di Kejurda Desember 2024
Baca juga: Harga Sawit di Bengkulu Minggu I Maret 2025 Tertinggi Masih Rata-rata Air Rp3.042 Per Kilogram
Sebagian artikel ini tayang di Pos-Kupang.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.