Retreat Kepala Daerah

Sekjen Gerindra Ungkap Hubungan Megawati dan Prabowo Pasca Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retret

Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diungkap Sekjen Partai Gerindra pasca kepala daerah dari PDIP tak ikut retret di Magelang.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi/Ist
UNGKAP HUBUNGAN: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diungkap Sekjen Partai Gerindra pasca kepala daerah dari PDIP tak ikut retret di Magelang. 

Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.

TRIBUNJAMBI.COM - Usai dilantik, kepala daerah mengikuti pembekalan atau retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Namun peserta yang dipasilitasi Kemendagri itu tidak diikuti kader PDI Perjuangan (PDIP).

Kepala daerah itu mengikuti pembinaan sehari pasca dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2024) lalu.

Namun, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar pejabat yang baru dilantik itu untuk menunda keberangkatan ke Akmil itu.

Instruksi itu dikeluarkan pasca Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menjadi tersangka dilakukan penahanan, Kamis (20/2/2025).

Penahanan tersebut terkait dugaan suap dan perintangan penyidikan di perkara yang melibatkan eks Caleg PDIP, Harun Masiku.

Lalu yang kemudian menjadi pertanyaan adalah bagaimana hubungan antara Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dengan Megawati Soekarnoputri?

Hubungan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan itu dipastikan baik-baik saja.

Kepastian tersebut diungkapkan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Baca juga: Kondisi Terkini Pejabat yang Dilarikan ke RS karena Kelelahan Retret Kepala Daerah di Magelang

Baca juga: Bupati Batang Hari Ikuti Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang

"Saya kira enggak (merusak hubungan). Saya kira hubungannya baiki," ungkap Ahmad Muzani, Senin (24/2/2025).

Meski demikian, Sekjen Partai Gerindra itu mengungkapkan tidak mengetahui pasti mengenai ketidakhadiran kepala daerah dari PDI Perjuangan itu.

Sebab Ahmad Muzani mengaku belum menerima konfirmasi yang cukup dari Kemendagri.

"Oh saya belum tahu. Saya baru baca berita tapi saya belum dapat cerita dari Kemendagri," tambahnnya.

Ahmad Muzani kembali menegaskan hubungan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri berada dalam kondisi baik.

"Setahu sayang baik, baik," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, retret kepala daerah yang berlangsung dari 21 hingga 28 Februari 2025 itu merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo.

Namun, Megawati Soekarnoputri memberikan arahan agar kader PDIP yang menjabat sebagai kepala daerah menunda kegiatan tersebut.

Bahkan, Megawati juga meminta agar kepala daerah yang sudah berangkat ke lokasi retret untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ada sebanyak 503 kepala daerah yang mengikuti program retret Akmil di Magelang.

97 Merupakan Kader PDIP.

Dari jumlah tersebut, diketahui 51 kepala daerah kader PDIP telah hadir sejak hari pertama.

Baca juga: Ketum PDIP Megawati Larang Kepala Daerah Ikut Retret di Magelang, Wamenaker Noel: Pendendam

Sementara sisanya, 46 kepala daerah masih belum bergabung.

"51 sudah masuk dari hari pertama. Hari yang pertama ya. Karena ya mereka menyadari bahwa ini adalah program dari Pemerintah."

"Dan ini berguna untuk mereka sendiri dan mereka tahu bahwa ini adalah pada saat pemilihan, yang memilihkan rakyat ya. Tanggung Jawabnya adalah kepada rakyat utamanya," kata Tito di Akmil Magelang, Minggu (23/2/2025), dikutip dari TribunJogja.com.

Namun, Tito mengungkapkan bahwa sebagian kepala daerah dari PDIP yang sempat menunda kini berangsur-angsur mulai mengikuti retreat, meski ia tidak mengungkap identitas mereka.

Tito menegaskan bahwa kehadiran dalam program retret ini sangat penting bagi kepala daerah, karena merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar pemimpin daerah. 

Dia mengatakan, kepala daerah dipilih oleh rakyat, sehingga tanggung jawab utama mereka adalah kepada masyarakat, bukan sekadar kepada partai politik.

“Partai itu hanya kendaraan. Partai memberikan blessing untuk maju, tapi ketika menjadi kepala daerah, mereka dipilih oleh rakyat. Oleh karena itu, kehadiran dalam program ini adalah untuk kepentingan rakyat,” ujar dia. 

Tito juga mengatakan, manfaat retret ini memungkinkan para kepala daerah untuk saling mengenal dan membangun komunikasi yang lebih cair. 

Sehingga, program ini menjadi ajang bagi gubernur, bupati, dan wali kota untuk bertemu serta mendiskusikan berbagai isu penting di daerah masing-masing.

“Saya tahu dalam beberapa waktu ke depan masih akan ada yang bergabung. Silakan, kita welcome,” ujarnya.

Bagi kepala daerah yang belum dilantik akibat sengketa hasil Pilkada 2024, Kemendagri berencana mengadakan program orientasi tersendiri. 

Dalam hal ini, 40 daerah yang masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilkada. 

Baca juga: Nazar Efendi Akan Gantikan Tugas Bupati Tebo 8 Hari selama Agus Rubiyanto Retret di Magelang

Sebagian daerah bahkan berpotensi menggelar pemungutan suara ulang, seperti Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang.

Berbeda dengan retret di Akmil Magelang, kepala daerah yang masih tertunda pelantikannya akan menjalani program pembekalan di BPSDM Kemendagri di Jakarta.

“Konsepnya nanti akan berbeda dengan yang di Magelang. Di Magelang ini programnya besar, gabungan dengan Lemhannas, tempatnya informal, dan lebih mendukung interaksi yang cair,” jelas Tito.

Kondisi Terkini Kepala Daerah Dilarikan ke RS

Tiga kepala daerah dilaporkan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Tidar Magelang, Jawa Tengah lantaran kondisinya menurun akibat kelelahan mengikuti retret di Akmil.

Selain ketiga orang tersebut, dua pejabat juga terpaksa diistiraatkan di tenda dan disuntik vitamin C.

Kondisi terkini ketiganya diungkapkan pihak RSUD Tidar Kota Magelang, Prayitno, Kepala Bagian Bina Program, Pengembangan dan Hukum.

Dia mengungkapkan bahwa kondisi ketiga kepala daerah itu mulai membaik.

Namun pihaknya masih menunggu evaluasi dari tim dokter terkait izin untuk mengikuti retret kembali atau bertahan di rumah sakit.

"Saat ini di rawat dan kondisi sekarang sudah membaik sambil menunggu evaluasi dokter pagi ini," ujar Kepala Bagian Bina Program, Pengembangan dan Hukum RSUD Tidar Kota Magelang, Prayitno, saat TribunJogja.com temui di rumah sakit tersebut, Senin (24/2/2025).

Prayitno melanjutkan, selain tiga kepala daerah yang masih dirawat, kemarin juga ada satu yang sempat rawat jalan.

"Kemarin ada satu orang (peserta retret) yang rawat jalan. Tiga orang (rawat inap) dari kepala daerah mungkin tidak saya sebutkan (asalnya) sebagai kerahasiaan medis. Hak pasien menjadi kerahasiaan," tambahnya.

Dia kembali menegaskan, kondisi terkini dari tiga kepala daerah yang menjalani rawat inap terus membaik.

"Yang bisa saya sampaikan ketiganya dalam posisi yang mengalami perbaikan dan menunggu hasil evaluasi dari dokter pagi ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Prayitno menyebut jika RSUD Tidar Kota Magelang memang menjadi  fasilitas kesehatan rujukan bagi peserta retret kepala daerah.

Baca juga: Update Oknum Polisi Diduga Rudapaksa 2 Remaja di Kaimana Papua, Kasat Reskrim: Diamankan di Maluku

Sebab, jarak rumah sakit dengan lokasi retret yang berlangsung sejak 21 hingga 28 Februari ini sangat dekat dengan rumah sakit tersebut.

"Sesuai dengan kesepakatan dan sudah jadi kesiapan kami menjadi rumah sakit rujukan untuk pelaksanaan retret. Lokasinya kurang dari 500 meter ya dan menjadi rumah sakit rujukan pertama dalam pelaksanaan retret," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Tiga orang kepala daerah terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat kelelahan mengikuti retret di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.

Dari ketiga orang itu dua orang terpaksa dirawat di RS Tidar Magelang dan satu orang lainnya disuntik vitamin C.

Selain itu juga ada dua peserta yang diistirahatkan di tenda karena kondisi fisik yang menurun.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengonfirmasi bahwa beberapa kepala daerah mengalami gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan kadar gula yang meningkat.

"Iya, ada (peserta yang sakit). Tadi saya baru tengok, tapi masih terkontrol. Ada yang tensinya tinggi, gulanya tinggi, dan kelelahan, sehingga harus dirawat di rumah sakit," ujarnya, Minggu (23/2/2025).

Menurutnya, kondisi ini dipicu oleh jadwal kegiatan yang padat sejak pelantikan di Istana hingga retret di Akmil Magelang

Faktor usia juga menjadi salah satu pertimbangan, mengingat beberapa peserta sudah lanjut usia.

"Kalau yang di rumah sakit tadi ada tiga orang, sementara dua lainnya istirahat di tenda. Mereka hanya butuh waktu untuk memulihkan kondisi," tambahnya.

Dari tiga peserta yang dirawat di rumah sakit, dua diantaranya harus menginap, sedangkan satu lainnya hanya mendapatkan infus vitamin C.

Mereka yang sakit diperkenankan untuk tak mengikuti retret hingga kondisinya prima.

"Jadwalnya memang cukup padat, tapi kalau ada yang tidak memungkinkan untuk mengikuti sesi, mereka bisa beristirahat dulu agar tetap fit untuk sesi berikutnya," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Anggota DPR RI Syarif Fasha Kunker ke Muaro Jambi Usai Banyak Keluhan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg

Baca juga: Menyesuaikan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan dan Pemangku Kepentingan Harmonisasi Perda Jaminan Sosial

Baca juga: Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Jambi dan KSBSI, Optimalkan Kesejahteraan Pekerja

Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Al Wahda vs Al-Nassr di Liga Pro Saudi, Selasa 25/2/2025

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved