Polemik di Papua

Kapolda Papua Ungkap Kronologi Penangkapan KKB Aske Mabel Usai 8 Bulan Kabur dari Polres Yalimo

Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin mengungkap prose penangkapan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Aske Mabel pada Rabu (19/2)

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua
ASKE MABEL DITANGKAP - Salah satu pimpinan KKB Papua, Aske Mabel berhasil ditangkap di Yalimo pada Rabu (19/2/2025). Suasana Konferensi pers di Mako Brimob Polda Papua, Rabu (19/2/2025) sore tentang penangkapan Aske Mabel yang kini menjalani pemeriksaan dan penahanan di Mako Brimob Polda Papua. Kapolda Papua, Irjen Petrige mengungkapkan penangkapan itu berhasil berkat kerjasama polisi dan masyarakat Yalimo. (Tribun Papua) 

Mantan Wakapolda Papua Barat ini menambahkan, bahwa Aske Mabel merupakan mantan anggota Polri berpangkat brigadir dua (bripda). 

Ia kabur dengan membawa empat pucuk senjata AK 47 buatan China dari Polres Yalimo.

TPNPB-OPM Sebut Aske Mabel Mata-mata

Pecatan polisi yang dikabarkan bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Aske Mabel ternyata pernah menawarkan sejata api ke Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdekan (OPM).

Jenis empat pucuk senjata yang ditawarkan  mantan anggota Polres Yalimo itu yakni AK China.

Penawaran itu dilakukan Aske seraya menyampaikan keinginan untuk bergabung menjadi anggota KKB.

Namun sayang, tawaran yang diberikan Aske Mabel ditolak mentah-mentah oleh KKB Papua.

Adanya penolakan penawaran itu diungkapkan Juru Bicara  Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Dia justru menduga Aske Mabel adalah spionase atau mata-mata polisi yang sengaja menyusup untuk memantau pergerakan mereka.

Sebby Sambom mengungkapkan selama ini pecatan anggota polisi itu tidak terdaftar sebagai anggota di 36 Kodap se-Papua.

Bahkan, kata Sebby Sambom, Aske Mabel pernah menawarkan diri untuk bergabung dengan TPNPB sembari membawa empat pucuk senjata api jenis AK Cina.

Namun permintaan itu ditolak karena masih berstatus anggota aktif Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

"Kami menilai Akse Mabel sengaja dibebastugaskan dari Polres Yalimo agar menciptakan kekacauan dan kriminalitas di wilayah Yalimo, dengan tujuan meloloskan pembentukan Kodim, Polsek dan pos-pos militer guna menambah pasukan keamanan di sana," ujar Sebby dalam siaran persnya, Rabu (19/2/2025).

Sebby juga menyoroti penjemputan Aske Mabel oleh Satgas Operasi Damai Cartenz pada Rabu (19/2/2025).

Menurut dia,  hal ini sudah sesuai dengan agenda aparat keamanan bersama Jefri Pagawak, setelah serangkaian aksi kriminal yang diduga dilakukan Aske di wilayah Yalimo.

Baca juga: 7 Anggota KKB Papua di Lapas Makassar Diusukan Dapat Amnesti, Politisi Nasdem: Sudah Setia ke NKRI

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved