Pemangkasan Anggaran Pemerintah

Rencana Korem di Lampung Jadi Kodam Setelah Efisiensi Anggaran, Berlanjutkah?

Nasib rencana peningkatan status Korem di Lampung menjadi Kodam baru setelah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

Editor: Yoso Muliawan
Tribunnews.com/Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan EFISIENSI ANGGARAN - Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto sewaktu menjabat Plt Sekjen Kementerian Pertahanan seusai mendatangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Donny Ermawan Taufanto yang kini menjabat Wakil Menteri Pertahanan memberi penjelasan mengenai imbas efisiensi anggaran terhadap rencana peningkatan status lima Korem menjadi Kodam, dalam Rapat Kerja DPR RI bersama Kemenhan dan TNI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/2/2025). 

Jumlah tersebut setara 16,24 persen dari pagu anggaran tahun anggaran 2025 yang sebesar Rp 166,263 triliun. 

Dengan demikian, pagu anggaran setelah dilakukan efisiensi turun menjadi Rp Rp 139,270 triliun. 

"Pimpinan rapat dan anggota Komisi I yang yg saya hormati. Efisiensi anggaran Kemenhan dan TNI sebesar Rp 26,993 triliun. Penyampaian ini merupakan informasi verbal yang sudah diikuti dengan dokumen resmi," kata Wamenhan Donny Ermawan Taufanto dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI, Kamis (13/2/2025).

Adapun pagu anggaran khusus TNI AD tahun anggaran 2025 sebelum efisiensi sebanyak Rp 57,15 triliun.

Setelah dilakukan efisiensi senilai Rp 5,16 triliun, jumlah pagu anggaran menjadi Rp 51,99 triliun.

Nasib Alutsista

Selain rencana peningkatan status Korem menjadi Kodim, bagaimana pula nasib pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI imbas efisiensi anggaran pemerintah, khususnya efisiensi anggaran Kemenhan-TNI Rp 26,99 triliun? 

Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mempertanyakan hal tersebut dalam Rapat Kerja dengan Kemenhan dan TNI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Hasanuddin tidak ingin kebijakan efisiensi anggaran mengganggu program pengadaan alutsista.

"Kalau sampai mengganggu pengadaan alutsista, kemudian mengurangi binlat untuk kesiapan, mengurangi harwat untuk alutsista plus suku cadang, mungkin ini harus perhatian kita semua," kata Hasanuddin. 

Baca juga: Sektor Perhotelan Terdampak Efisiensi Anggaran Pemerintah, PHK Massal Akibat Okupansi Hotel Merosot

Hasanuddin tidak mempersoalkan apabila efisiensi anggaran di Kemenhan dan TNI terjadi pada pos belanja barang dan belanja modal. 

Namun, Hasanuddin mengkhawatirkan jika efisien anggaran malah berdampak pada alutsista.

"Kalau sampai ada alutsista yang tidak jadi, atau baru sebagian, binlatnya tidak dilanjutkan, atau harwatnya tidak full, dan suku cadangnya tidak terbeli, ya mungkin dimohonkan untuk bisa redisposisi agar itu tetap ada. Sehingga, kesiapan pasukan tetap terjaga," pesan Hasanuddin.

Lebih Prioritas dan Produktif

Wamenhan Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto meminta jajarannya untuk menyampaikan usulan kegiatan yang lebih prioritas dan produktif setelah efisiensi anggaran

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved