Rm Budhenk KWI Datangi Pemuda Muhammadiyah, GAMKI, Peradah dan GP Ansor, Ngakak Bareng

Mereka adalah pengurus pusat Pemuda Katolik (PK). Kehadiran para pengurus teras PK itu memang dijadwalkan untuk 'mengawal' Rama Aloysius Budi Purnomo,

Editor: Duanto AS
Istimewa
LINTAS AGAMA - Rm Aloysius Budi Purnomo Pr (batik biru dan berkacamata), Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi HAK KWI) dan didampingi Pemuda Katolik yang dipimpin Asat Gusma (Ketum) berfoto bersama dengan Ketum Pemuda Hindu Peradah (Baju putih), Jakarta, Rabu (12/2/2025). 

Pertemuan berlangsung di Aula Pertemuan yang terletak di lantai 6 Gedung PP Muhammadiyah yang letaknya tidak jauh dengan KWI

Bahkan Fikar, panggilan akrab Dzulfikar, sempat mengecek segal "tetek bengek" persiapan. 

Dan ia telah menyiapkan makan siang Istimewa. 

Ada coto Makassar, Es Pisang Ijo, Es Doger, dan Nasi Kebuli. "Kita kedatangan tamu istimewa," ucapnya.

"Selamat datang Romo…,” ucap Fikar saat rombongan Rm Aloys tiba di lantai 6.  

Sambutan hangat penuh persahabatan mewarnai kehadiran Romo Aloys. 

Orang nomor satu di PP Pemuda Muhammadiyah itu, langsung memersilahkan rombongan KWI untuk santap siang. 

"Ini hidangan khas Makassar yang memang kami sediakan bagi romo dan rekan-rekan," kata Dzulfikar.

Dalam sambutannya, Dzulfikar pun memastikan silaturahmi aktivis lintas iman terutama para pemuda di Indonesia jadi prioritas utama. 

Sebab, Indonesia terdiri dari berbagai agama dan sudah terjalin kerukuran sampai saat ini.

"Sebagai aktivis lintas iman tugas kita mendeliver pesan perdamaian sampai ke grassroot (masyarakat), kabar-kabar tentang perdamaian itu begitu penting, tidak ada kemajuan tanpa perdamaian kita berharap dengan orang tua-orang tua kita ada di KWI, Muhammadiyah, NU dan lain-lain berikan support," kata Dzulfikar.

Dzulfikar menerangkan, persaudaraan hakiki sesama anak bangsa merupakan kekuatan membangun NKRI. 

"Sehingga, apa yang terbingkai dalam pertemuan ini semoga bisa diikuti hingga akar rumput. Tak ada kemajuan tanpa perdamaian," kata dia.

Pertemuan berkembang menjadi dialog yang humanis dan berbalut dengan humor tanpa merendahkan bisa menjadi modal membangun bangsa.

Fikar juga menegaskan bahwa, Pemuda Muhammadiyah dan OKP Lintas agama lainnya terbiasa dengan humor-humor yang tentu saja tidak merendahkan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved