WAWANCARA EKSKLUSIF
Jika Gus Addin Dapat Tawaran Kursi Menteri, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor
Gus Addin juga memberikan jawaban ketika ditanya, "Jika ditawari kursi menteri, pilih terima atau menolaknya?"
Coba dijelaskan, diklarifikasi. Bahwa Imlek tahun 2025 ini agak berbeda terasa kurang meriah karena ada beberapa fenomena yang mengikuti sebelumnya. Satu, isu pagar laut, yang kemudian menjadikan seolah-olah ada sentimen yang bersifat SARA. Kebetulan pagar laut itu hubung-hubungan dengan proyek PIK, lalu proyek strategis nasional. Dan kebetulan juga di tengah hiruk pikuk ini ada pertemuan sejumlah ulama dan seterusnya. Anda melihatnya bagaimana?
Ya, itu juga yang memang kita wanti-wanti ya. Pengalaman tahun 1998 itu pengalaman yang sangat kelam sekali bangsa ini. Tentu lukanya gak mudah disembuhkan. Saya harap itu tidak terjadi.
Yang kedua, adalah tentu soal bisnis ranah PIK segala macam tanah soal apa kemarin?
Pencabutan pagar ya. Itu adalah ranah bisnis yang berbeda. Dengan ranah sosial. Apalagi dikaitkan dengan soal lintas agama, lintas budaya ya. Mudah-mudahan dan tentu jangan sampai itu terjadi.
Kita juga menyuarakan, bahwa sudahlah, PR bangsa ini masih banyak. Kalau kita kembali kepada masalah-masalah yang sudah pernah terlewat dan juga tentu ini juga bagi orang yang mungkin ya "suka kegaduhan" atau apa segala macam juga. Kemudian mengaitkan soal-soal. Jangan sampai terjadi.
Nah, dalam soal ini tentu Ansor, kemudian Banser pada posisi Bangsa ini dasarnya adalah kerukunan. Bangsa ini dasarnya heterogen. Maka tidak boleh satu dengan yang lain saling menyakiti, saling menegasikan. Kita harus jaga semuanya. Soal bisnis, soal bisnis. Soal politik, soal politik. Tapi kebersamaan lintas ras, lintas suku, agama harus tetap menjadi pondasi kekuatan nasional sampai kapanpun.
Tentu sebagai sebuah organisasi kepemudaan yang gede ini. Pengaruhnya besar. Tentu mengikuti perkembangan soal belakangan muncul melon LPG 3 Kg. Lalu kemudian ada pengetatan anggaran. Gus Addin sebagai pemimpin ini ngikuti gak Gus isu-isu belakangan ini, yang menjadi menarik perhatian masyarakat?
Ya, saya cukup mengikuti ya. Cukup mengikuti. Memang ini kalau kacamata saya. Kita mengalami satu kondisi yang juga memang sedang sulit ya secara ekonomi. Bukan hanya nasional. Tapi saya juga yntu dampak dari kondisi global ya, perang kemudian rantai pasok ekonomi terganggu. Dollar yang terus meningkat misalnya, kemudian inflasi segala macem.
Nah ini berdampak. Apa pengetatan anggaran. Nah fisikal kita ini kan gak bertambah. Tentu. Inisiatif misalnya dari pajak atau dari sumber-sumber negara non pajak juga sedang ditumbuhkan. Nah kaitannya dengan pengetatan segala macem kita tentu bisa dapat memahami, sepanjang kemudian relokasinya dari efisiensi ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Nah misalnya tentu untuk perbaikan sekolah, kemudian subsidi pertanian, subsidi pupuk, kemudian membeli harga gabah dari petani yang sudah terlanjur jatuh harganya. Misalnya begitu. Itu is oke.
Jadi mudah-mudahan pengetatan ini juga satu, keprihatinan ini nasional dengan kondisi bank seperti ini menjadi keperhatinan seluruh anak bangsa.
Yang kedua relokasi anggaran bisa dialihkan pada hal-hal yang bisa menunjuk manfaat yang lebih besar.
Nah yang ketiga dalam soal ruang gerak misalnya tentu kami sebagai anak-anak muda juga mengajak terus mengembangkan pola-pola lain. Misalnya, kalau kita punya kegiatan ekonomi untuk menumbuhkan ekonomi di bawah. Kemudian peluang pekerjaan. Cari model-model selain dari bernegara tentu juga kemitraan dengan swasta mengembangkan inovasi teknologi. Meskipun kita juga paham di tengah kesulitan saya kira bagi anak-anak muda jangan pantang menyerah meskipun dalam suasana sulit.
Apa sih pendapat Anda soal program Makan Bergizi Gratis, yang sudah dicoba tapi memang belum fix betul. GP Ansor melihat program ini perlu dilanjutkan gak sih ketika di tengah efisiensi anggaran, keterbatasan fiskal dan ini memerlukan biaya besar. Setelah Rp71 triliun tambah lagi Rp100 triliun. Jadi Rp171 triliun gitu. Menurut anda dan GP Ansor ini perlu dilanjutkan gak sih?
Program ini sebenarnya ide dasarnya sangat mulia sekali. Dan saya melihat perlu dilanjutkan. Kalau memang kemudahan terdapat hari ini misalnya ada berapa kesalahan satu dua titik segala macem, saya kira ini harus perbaikan ya.
Tapi, kira-kira begini. Dampaknya adalah bahwa sesungguhnya makan gizi gratis ini punya multiplier effect pada rantai pasok ekonomi yang luar biasa, contoh misalnya ini kalau saya melihat dengan makan gizi gratis, maka perlu bahan baku. Bahan bakunya dari mana? Maka akan tumbuh sektor perikanan. Sektor perkebunan, pertanian, sayur mayur yang itu bisa dikelola oleh kelompok-kelompok masyarakat.
Lalu kemudian dikelola oleh dapur Makan gizi gratis. Lalu kemudian dikirimkan. Lalu kemudian dinikmati oleh penerima manfaat. Dari situ ini akan berputar terus,. Ada investasi ekonomi disitu, ada sektor-sektor pertanian yang tumbuh. Di tengah tentu ekonomi yang sedang sulit begini memang ini menggali potensi lokal. Sumber daya pertanian lokal. Apalagi kemudian targetnya swasta pada pangan. Saya kira sebuah tujuan yang mulia.
Tentu dalam hal ini memang. Karena anggaran negara juga terbatas maka mungkin pasti titiknya masih terbatas. Nah titiknya masih terbatas. Oleh karena itu memang sebenarnya dalam tradisi kita misalnya kalau di Ansor ya itu sudah lama terbiasa. Contoh misalnya ada Jumat berkah. Pembagian makan. Habis Jumat tinggal mengambil begitu.
Saksi Kata: Sesepuh Kenali Asam Atas Kota Jambi Siap Mati, Heran Zona Merah Pertamina |
![]() |
---|
SAKSI KATA Pasien Somasi RSUD Kota Jambi, Pengacara: Anak 4 Tahun Meninggal |
![]() |
---|
Juliana Wanita SAD Jambi Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Rosdewi Ojol Jambi yang Akunnya Di-suspend karena Ribut vs Pelanggan |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Ayah Ragil Soal 2 Polisi yang Bunuh Anaknya di Polsek Kumpeh Muaro Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.