WAWANCARA EKSKLUSIF

Jika Gus Addin Dapat Tawaran Kursi Menteri, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor

Gus Addin juga memberikan jawaban ketika ditanya, "Jika ditawari kursi menteri, pilih terima atau menolaknya?"

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
GP ANSOR - Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin (kiri), saat diwawancarai Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Studio Tribun Network, Jakarta, Jumat (7/2/2025) malam. Addin mengatakan GP Ansor akan ikut berpartisipasi dalam Festival Imlek yang rencananya akan digelar di kawasan Klenteng Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat, pada 15 Februari 2025 mendatang. 

GERAKAN Pemuda Ansor (GP Ansor), sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama (NU), kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga toleransi dan keberagaman di Indonesia.

Pada 15 Februari mendatang, GP Ansor akan turut serta dalam Festival Imlek yang digelar di Petak 9, Glodok, Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin atau yang akrab disapa Gus Addin, menegaskan keikutsertaan GP Ansor dalam Festival Imlek bukan sekadar partisipasi biasa, tetapi merupakan wujud nyata dari nilai-nilai yang diajarkan para pendiri NU.

Hal itu disampaikannya dalam wawancara eksklusif di program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby), yang berlangsung di Studio Tribunnews, Jakarta, Jumat (7/2).

"Keterlibatan kami dalam menjaga keberagaman bukanlah hal baru. Seperti saat perayaan Natal, sahabat Ansor dan Banser turut menjaga gereja bersama aparat keamanan. Begitu pula dengan Imlek. Bagi kami, ini bukan sesuatu yang istimewa, tetapi sesuatu yang memang harus kita jaga sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Gus Adin.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Bangsa ini sejak awal berdiri dibangun di atas prinsip keberagaman. Kita tidak boleh saling menyakiti atau menegasikan satu sama lain. Kita harus menjaga persatuan. Soal bisnis, ya, soal bisnis. Soal politik, ya, soal politik. Tetapi kebersamaan lintas ras, suku, dan agama harus tetap menjadi fondasi kekuatan nasional hingga kapan pun," tegasnya.

Ia juga menanggapi isu-isu yang tengah menjadi sorotan publik seperti pagar laut, pengetatan anggaran, polemik distribusi LPG 3 kg, hingga tantangan program makan bergizi gratis yang sedang digulirkan pemerintah. Termasuk terkait kode keras dari Presiden Prabowo Subianto bakal ada evaluasi atau reshuffle Kabinet Merah Putih.

Gus Addin juga memberikan jawaban ketika ditanya, "Jika ditawari kursi menteri, pilih terima atau menolaknya?"

Berikut petikan wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra dengan Ketua Umum GP Ansor, Adin Jauharudin:

Pada tanggal 15 Februari ke depan. GP Ansor akan ikut meramaikan Festival Imlek yang digelar di Petak 9 Gelodog, Jakarta. Mau ikut meramaikan Festival Imlek. Iya kan? Ini maksudnya apa, ya? 

Sudah kewajiban kita ya. Terutama teman-teman Ansor. Memang apa namanya. Amanah dari para pendiri NU, para pendiri organisasi agar kita meletakkan keislaman, Keindonesiaan, kemasyarakatan dan semua berdasarkan tentu tujuan utamanya adalah kemanusiaan. Itu menjadi bangunan yang utama. Dan itu yang kemudian dipelopori diperjuangkan oleh Gus Dur. Kami adalah generasi penerus dalam hal ini.

Nah, tentunya ada dua momentum. Yang pertama adalah. Imlek sendiri yang sudah jatuh kemarin tanggal 29 Januari 2025. Kami adalah perayaannya.

Kenapa ini menjadi penting? Karena satu memang kami menganggap ini bukan sesuatu yang istimewa. Ini sudah menjadi kewajiban kita ya. Sama seperti halnya kemarin ketika Natal misalnya, di mana-mana pemuda sahabat Ansor Basar menjaga Gereja bersama polisi. Natal juga. Imlek juga demikian.

Jadi menurut kami, memang tidak ada istimewa. Ini memang yang sudah semestinya kita jaga sebagai komponen berbangsa bernegara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved