WAWANCARA EKSKLUSIF
Jika Gus Addin Dapat Tawaran Kursi Menteri, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor
Gus Addin juga memberikan jawaban ketika ditanya, "Jika ditawari kursi menteri, pilih terima atau menolaknya?"
Jadi saya lanjutkan mas ya. Jadi yang pertama tadi momentum Imlek.
Yang kedua, kami juga ini dalam rangkaian kegiatan Harlah Ansor juga. Jadi Ansor kan akan berumur 91 tahun tepat pada tanggal 24 April 2025. Jadi. Ini bagian dari rangkaian. Apa namanya aksi kemanusiaan, kebangsaan juga menjelang Harlah.
Cuma banyak kritik loh Gus. Seolah-olah GP Ansor ini lebih dekat dengan kelompok-kelompok non-Islam atau non-Muslim. Ya, kan. Dan justru dengan kelompok Islam yang lain malah kurang dekat. Gimana Gus Addin menjawab kritik ini, ya?
Soal kenapa kemudian. Sebenarnya begini. Mungkin ini memang kami akan coba perbaiki manajemen media sosial ya. Harus dipahami bahwa gerakan Ansor ini kan selain kebangsaan.
Kemasyarakatan, kemanusiaan, juga tentunya keagamaan. Nah mungkin memang karena yang paling tanda petik ya bisa menjadi news kadang-kadang, orang membincang soal sisi ini. Sehingga mungkin aktivitas keagamannya gak muncul.
Padahal, apa namanya, tidak pernah mengenal lelah, mengenal waktu, mengenal jam misalnya bagaimana kami berjibaku terus menerus bersama Nahdlatul Ulama. Setiap ada kegiatan keagamaan misalnya. Bahkan yang jadi kepala daerah pun, ini ada cerita unik nih.
Jadi kalau dia kepala daerah, misalnya bupati atau wali Kota. Begitu ngundang kiai, kita, pada saat sambutan pertama sebagai pemerintah daerah, dia pakai seragam dinas.
Tapi habis itu masuk ke dalam pakai Banser. Begitu Kiainya tampil dia berdiri di sampingnya sebagai ngepam Banser.
Jadi ngepamnya lebih lama bisa dua kali lipat daripada sebagai kepala daerah dengan pakaian dinas.
Belum lagi yang lain-lain. Tentu sebentar lagi bulan Ramadan. Kita juga selain kemanusiaan. Ini juga tentu ada keagamaan. Jadi sebenarnya ini. Sesuatu hal yang biasa. Berimbangnya kegiatan keagamaan dengan kemanusiaan.
Orang sering menghubungkan sikap dari GP Ansor, Banser, ini dengan sikap tolerannya Gus Dur. Karena Imlek ini jadi hari libur nasional dan boleh dirayakan secara terbuka kan pada waktu KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden. Apakah itu juga menginspirasi GP Ansor?
Sikap dari Gus Dur ini yang boleh dibilang ini adalah satu terobosan ketika beliau menjadi Presiden Republik Indonesia. Jadi tentu itu menjadi inspirasi dan terobosan bagi kita.
Yang kedua juga sebagaimana kita pahami bahwa Imlek ini kan bukan soal agama. Soal budaya. Karena dalam Tionghoa sendiri kan semuanya juga macam-macam agamanya dan semuanya juga merayakan Imlek kan. Dan menurut kami juga. Seperti "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina."
Itu juga menandaskan bahwa memang peradaban sebuah bangsa tertua, yang sangat maju juga ada di sana. Bahkan peradaban tertua kan Cina, 10 ribu tahun sebelum Masehi dibanding peradaban-peradaban yang lain. Nah jadi satu soal budaya sebenarnya. Tidak ada masalah dengan soal agama.
Alhamdulillah, kemudian Gus Dur sudah menjadi inspirator bagi kami semua. Dan saya berharap bahwa di kelompok-kelompok yang lain juga lahir Gus Dur Gus Dur baru ya. Di banyak agama segala macam. Sehingga agama itu bukan memisahkan sekat-sekat bangsa ini. Tapi justru memperkuat.
Saksi Kata: Sesepuh Kenali Asam Atas Kota Jambi Siap Mati, Heran Zona Merah Pertamina |
![]() |
---|
SAKSI KATA Pasien Somasi RSUD Kota Jambi, Pengacara: Anak 4 Tahun Meninggal |
![]() |
---|
Juliana Wanita SAD Jambi Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Rosdewi Ojol Jambi yang Akunnya Di-suspend karena Ribut vs Pelanggan |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Ayah Ragil Soal 2 Polisi yang Bunuh Anaknya di Polsek Kumpeh Muaro Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.