Kisah Jambi

Kisah Orang Pendek Berkaki Terbalik di Gunung Kerinci yang Bikin Peneliti Inggris Bingung

Konon, makhluk itu tingginya hanya sekira satu meter, tubuhnya ditutupi bulu pendek. Siapa sebenarnya orang pendek berkaki terbalik di Kerinci

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/HERUPITRA
GUNUNG KERINCI - Pendakian di Gunung Kerinci beberapa waktu lalu. Di sekitar gunung tertinggi di Pulau Sumatera ini, banyak kisah kearifan lokal. 

KEBERADAAN orang pendek berkaki terbalik atau Uhang Pandak di Gunung Kerinci masih menjadi misteri hingga saat ini.

Warga setempat, kearifan lokal, menyebutnya sebagai Uhang Pandak atau dalam bahasa Kerinci artinya orang pendek.

Siapa sebenarnya orang pendek berkaki terbalik di Kerinci ini?

Konon, makhluk tersebut tinggi tubuhnya hanya sekira satu meter, sekujur tubuhnya ditutupi bulu pendek. 

Uhang Pandak disebut memiliki kaki terbalik, telapak kakinya menghadap ke belakang. 

Meski kondisi demikian, Uhang Pandak mampu bergerak lincah di antara lebatnya hutan. 

Beberapa kesaksian lain memberi detail tambahan tentang sosok itu tengah menenteng sebatang tombak kayu dengan tangan yang terlihat kekar.

Cerita tentang orang pendek, pertama kali ditemukan dalam catatan penjelajah Italia, Marco Polo, pada tahun 1292.

Lebih dari 700 tahun lalu, Marco Polo datang ke Sumatera pada tahun 1290-an.

Dilansir dari kompas.com, Marco Polo menggambarkan orang pendek ini hanya rekayasa dan diciptakan manusia. 

Dalam buku The Travel of Marco Polo (1926), disebutkan "...orang pendek atau yang sering dibawa ke India diciptakan di pulau ini (Java Minor atau Sumatera)".

Marco Polo menjelaskan bagaimana membuat orang pendek itu. 

"Ada semacam monyet (orang utan?) di Sumatera yang ukurannya sangat kecil dan berwajah seperti manusia." 

"Ekor monyet ini kemudian dipotong dan seluruh bulunya digunduli dengan menggunakan sejenis salep."

"Kemudian mereka menempelkan rambut panjang ke dagu monyet sebagai pengganti jenggot, memasukkan rambut tersebut melalui pori-pori kulit, sehingga ketika monyet itu mengerut pori-pori akan menyusut dan rambut tersebut tampak tumbuh alami."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved