Polemik di Papua

TNI Tak Gentar Diancam KKB Papua Menolak Makan Begizi Gratis dengan Ancaman Tembak dan Bakar Sekolah

TNI mengungkapkan ketegasannya yang tak gentar dengan ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/Ist
RESPON KKB PAPUA: Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana menegaskan program Makan Begizi Gratis akan terus berjalan demi kesejahteraan anak-anak di Papua. Sebelum KKB Papua menolak dan mengancam dengan menembak serta membakar sekolah. (Kompas.com/istimewa) 

TRIBUNJAMBI.COM - TNI mengungkapkan ketegasannya yang tak gentar dengan ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Ancaman tersebut terhadap penolakan Makan Begizi Gratis yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto.

KKB mengancam akan melakukan penembakan dan membakar sekolah yang menjadi tempat terlaksananya program tersebut.

Terkait ancaman itu Mabes TNI memastikan tidak akan terpengaruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis itu.

Sebab kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana menegaskan program itu akan terus berjalan demi kesejahteraan anak-anak di Papua.

Brigjen Wahyu juga menegaskan pihaknya tidak akan gentar menghadapi ancaman apapun yang akan datang. Termasuk dari KKB Papua.

“Kami, dari TNI Angkatan Darat, secara umum tidak pernah terpengaruh dan gentar dengan ancaman apa pun,” kata Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/2/2025).  

Baca juga: KKB Papua Ancam dan Tolak MBG Presiden Prabowo, TNI Diminta Beri Pengamanan, Polri Tegakkan Hukum

Baca juga: KKB Papua Tolak Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo, Ancam Tembak dan Bakar Sekolah

“Tujuan kami adalah untuk kesejahteraan anak-anak di semua wilayah Indonesia, agar mereka memiliki kesehatan yang lebih baik dan gizi yang cukup. Dengan demikian, mereka akan lebih sejahtera dan pintar,” ujarnya lagi.

Wahyu juga menambahkan bahwa pihaknya akan memperketat pengamanan agar program makan bergizi gratis dapat berjalan dengan lancar. 

“Kita akan melanjutkan program ini dengan pengamanan yang lebih ketat, memastikan semuanya berjalan baik,” ujarnya. 

“Operasi di Papua bukan di bawah kendali kami, tetapi di bawah Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III). Namun, yang jelas, kita akan terus menjalankan program ini demi anak-anak kita,” kata Wahyu lagi.

Sementara itu, Aspotwil Kaskogabwilhan III, Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo mengungkapkan bahwa OPM telah melakukan gangguan sejak awal pelaksanaan program. 

Salah satunya adalah dengan menyebarkan ancaman dan informasi bohong melalui selebaran serta media sosial. 

“Sejak awal, mereka menyebarkan hoaks bahwa makanan dalam program ini telah diracun, seolah-olah program ini merusak masa depan anak-anak Papua,” ujar Yudhi.

Akibat ancaman tersebut, muncul keresahan di kalangan masyarakat, terutama para guru yang bertugas di daerah tersebut. 

Baca juga: Ngamukk, Anggota KKB Papua Bakar 4 Bangunan, Dipicu Istri Selingkuh

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved