LIPUTAN KHUSUS

Hidup-Mati Petani Karet di Kawasan Penyangga TN Bukit Tiga Puluh Tebo, di Antara Sawit dan Gajah

Tunidi memiliki alasan kuat. Dia sudah mengetahui risiko konflik gajah dan manusia akan terjadi bila ikut menanam bibit kelapa sawit.

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Rifani Halim
Petani kopi di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo,Tunidi, menunjukkan hasil panen kopi. Dia dan beberapa petani memilih bertani kopi dan karet guna menghindari konflik dengan gajah 

Menurutnya, sedari awal warga Desa Semambu merupakan petani karet

Sehubungan masuknya komoditas lain ke desa, salah satunya perkebunan kelapa sawit, ditambah banyaknya perusahaan perkebunan tinggal beberapa petani karet yang bertahan.

“Namun kami tetap berupaya bagaimana meningkatkan hasil dari pada warga yang bertani karet untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, dengan menggembangkan UPPB untuk meningkatkan kualitas petani dan bagaimana nanti kita bersama Bumdes bisa menampung hasil karet dari petani dengan harga jual yang cukup,” kata Toni. (rifani halim)

Baca juga: Menelusuri Bisnis BBM Ilegal di Kota Jambi, Eks Bos Penyalur Dapat Lebih dari Rp100 Juta per Bulan

Baca juga: Gadai Mobil Hasil Kejahatan ke Suku Anak Dalam Jambi, Puluhan Kendaraan Diparkir di Kebun Sawit

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved