LIPUTAN KHUSUS
Hidup-Mati Petani Karet di Kawasan Penyangga TN Bukit Tiga Puluh Tebo, di Antara Sawit dan Gajah
Tunidi memiliki alasan kuat. Dia sudah mengetahui risiko konflik gajah dan manusia akan terjadi bila ikut menanam bibit kelapa sawit.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
Tunidi dan sebagian warga masih bertahan di tengah arus perubahan pola petani karet yang beralih menanam kelapa sawit.

Arus besar petani yang berubah jadi menanam kelapa sawit, tidak terlalu dihiraukannya.
Tunidi memiliki alasan kuat.
Dia sudah mengetahui risiko konflik gajah dan manusia akan terjadi bila ikut menanam bibit kelapa sawit.
"Hamanya (sawit) gajah, karena tidak mau dengan pohon karet dan pohon kopi, beda dengan yang lain tidak mau nyentuh, cuma lewat. Selama ini (tanaman karet dan kopi) tidak pernah disasar gajah, karena gajah tidak suka dengan tanam kopi dan karet,” ujarnya.
Baca juga: Jalan Pintas Mahasiswa di Jambi Garap Skripsi Pakai AI, Lagi Tren Hemat Waktu dan Lebih Praktis
Menurut Tunidi, sebagian petani kini mulai menanam kopi seperti dirinya.
Alasannya, sebab menanam bibit kelapa sawit di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang merupakan habitat gajah, akan mengundang kedatangan gajah mendekat permukiman warga.
“Kalau sawit kesukaan gajah. Saya ajak kawan-kawan menanam kopi yang tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya. Ke depan akan menanam kopi agar penghasilan meningkat, karena 1 kilogram kopi di sini Rp50.000, itu yang biji,” kata Tunidi.
A Haris (60), mertua Tunidi yang juga petani, mengatakan penanaman pohon karet ini mengurangi interaksi negatif antara gajah dan manusia.
Sebab gajah tidak terlalu menyukai tanaman karet, terutama yang sudah dipotong.
Itu berbanding terbalik dengan kelapa sawit yang menjadi kesukaan gajah.
“Saya masuk tahun 2011, gajah tidak ada pilihan, dia akan tetap menyerang karet. Tapi tahun 2012, 2013 banyak pendatang masuk, dia (pendatang) menanam sawit, sekarang gajah sudah tidak mau lagi makan karet, makanya kita bertahan. Kan disampaikan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan satwa yang dilindungi dan sedangkan kita menanam sawit itukan memang makanan dia. Saat ini saya belum ada menanam sawit satu pun,” kata Haris.
Kendala dan Trik Mengatasi
Haris dan kelompoknya menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan produktivitas karet mereka.
Satu di antara kendala utama bertanam karet, adalah serangan jamur akar putih yang menyerang akar pohon karet.
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
Tebo
petani kopi
petani karet
Desa Semambu
Kecamatan Sumay
biji kopi
agroforestry
liputan khusus
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.