Berita Jambi

Dikira Salat Tahajud, Pasien RSJ Jambi Ramai-ramai Kabur Lewat Pintu Belakang Musala

Pihak rumah sakit menuturkan peristiwa tersebut diketahui sekira pukul 02.00 WIB. Kala itu saat petugas sedang beristirahat.  

Editor: Duanto AS
Tribun Batam
Ilustrasi CCTV 

AWALNYA para petugas menduga para pasien RSJ Jambi sedang melakukan Salat Tahajud. Memang, kamera CCTV rusak karena sambaran petir. Tapi para pasien rehabilitasi narkoba itu tak terlihat lagi.

Kehebohan terjadi di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kolonel H M Syukur Jambi.

Sebanyak 13 pasien RSJ Jambi rehabilitasi narkoba kabur.

Mereka kabur dari ruang perawatan di Gedung Lambda pada Selasa (10/12/2024) dini hari.  

Pihak rumah sakit menuturkan peristiwa tersebut diketahui sekira pukul 02.00 WIB.

Kala itu saat petugas sedang beristirahat.  

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSJD Jambi, dr. Zakaria Saleh, menduga pelarian itu telah direncanakan secara matang. 

Para pasien kabur melalui musala di Gedung Lambda.  

Untuk kabur, mereka berbagi tugas dan peran.

"Ada yang mengamati situasi dan menunggu waktu aman. 

Ketika dirasa memungkinkan, mereka keluar satu per satu melalui pintu belakang mushola," ungkap Zakaria pada Jumat (13/12/2024). 

Awalnya, para petugas menduga para pasien sedang melakukan Salat Tahajud. 

Namun, setelah diperiksa, mereka mendapati bahwa para pasien telah membuka gembok pintu belakang musala dan melarikan diri. 

Kondisi CCTV rusak  

Investigasi awal menunjukkan bahwa rekaman CCTV yang seharusnya memantau aktivitas di area musala tidak berfungsi.

CCTV rusak akibat sambaran petir beberapa waktu sebelumnya. 

Kondisi ini mempersulit identifikasi detail pelarian. 

Menurut dr. Zakaria, rata-rata pasien yang kabur telah menjalani rehabilitasi selama sekitar tiga bulan. 

Rumah sakit kini bekerja sama dengan aparat keamanan untuk melacak keberadaan mereka.  

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai keberhasilan pencarian para pasien tersebut. 

Para pasien yang kabur rata-rata telah menjalani rehabilitasi selama sekitar tiga bulan. 

Pihak rumah sakit berkoordinasi dengan aparat terkait untuk melacak keberadaan mereka.

Diberitakan sebelumnya, kaburnya pasien RSJ Jambi ini menyoroti tantangan pengelolaan keamanan di fasilitas rehabilitasi.  

Faktor-faktor seperti minimnya pengawasan pada waktu tertentu, kerusakan infrastruktur seperti CCTV, serta perencanaan pelarian oleh pasien menjadi masalah yang perlu segera diatasi untuk mencegah insiden serupa di masa depan. 

Saat ini RSJD Kolonel HM Syukur berencana  meningkatkan pengamanan di area rehabilitasi, termasuk memperbaiki infrastruktur pengawasan seperti CCTV, menambah jumlah petugas keamanan, dan memperketat pengawasan terhadap aktivitas pasien. (kompas.com)

Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Jambi Terbaru Pekan Ini Lengkap Seluruh Umum, Jadi Rp3.791,26

Baca juga: Menelusuri Bisnis BBM Ilegal di Kota Jambi, Eks Bos Penyalur Dapat Lebih dari Rp100 Juta per Bulan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved