Polemik di Papua

3.318 Warga dari Lansia Hingga Ibu Hamil Mengungsi ke Hutan, Karena Militer Masuk ke Papua?

Sebanyak 3.318 warga sipil di Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dilaporkan mengungsi ke hutan.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
PAKAIAN BARU – Anggota Satgas Yonif 512/QY foto bersama dengan warga Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Minggu (1/12/2024). Petugas membagikan baju kepada warga dalam rangka menyambut natal 2024. 

Frits menjelaskan, peristiwa kekerasan ini menyebabkan lebih dari satu tindakan kekerasan di Papua

Kabupaten Puncak tercatat sebagai daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 13 kasus, diikuti oleh Kabupaten Intan Jaya dengan 11 kasus, serta Yahukimo dan Paniai masing-masing 10 kasus. 

Kabupaten Puncak Jaya mencatat sembilan kasus, Pegunungan Bintang tujuh kasus, dan Nabire lima kasus. 

Sementara itu, Jayawijaya, Dogiyai, Mimika, dan Keerom masing-masing mencatat tiga kasus, Nduga dan Maybrat dua kasus, serta Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Manokwari, dan Kota Jayapura masing-masing satu kasus. 

Akibat dari berbagai kasus kekerasan tersebut, Frits menyebutkan, ada 114 orang menjadi korban, terdiri dari 71 orang meninggal dan 43 orang luka-luka. 

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Kab Puncak Rawan Usai Kontak Tembak dengan TNI-Polri, Aparat Siaga Satu

Dari jumlah tersebut, 68 orang merupakan warga sipil, dengan 40 orang meninggal dan 28 orang luka-luka. 

Selain itu, 26 aparat keamanan juga menjadi korban, di mana 15 orang meninggal dan 11 orang luka-luka. Terdapat pula 19 anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menjadi korban, dengan 15 orang meninggal dan empat orang luka-luka, serta satu warga negara asing yang meninggal dunia. 

Menyikapi situasi ini, Frits mewakili Komnas HAM Perwakilan Papua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban yang meninggal, dan luka-luka akibat rentetan kekerasan yang terus terjadi. 

Ia menekankan pentingnya perhatian dari semua pihak, terutama Pemerintah, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengakhiri atau meminimalisasi konflik kekerasan di Papua

"Meminimalisir konflik kekerasan dengan pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai dan prinsip HAM. Inilah yang harus dilakukan ke depan," tegas dia.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Download Lagu MP3 Gilga Sahid dan Happy Asmara 8 Jam Nonstop Dangdut Koplo, Pakai Spotify Simple

Baca juga: Lebih Dari 100 Rumah Terbakar di Kemayoran, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Baca juga: Partisipasi Pemilih Turun di Pilkada Kerinci, KPU Sebut Cuaca dan Warga di Luar Daerah Penyebabnya

Baca juga: Download Free Fire MOD APK Full Diamond +999999 dan Update Senjata Terbaru 2024, Unduh Disini

Sebagian artikel ini tayang di Tribun-Papua.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved