Konflik Suriah

Dikabarkan Kabur, Ternyata Presiden Suriah Bersembunyi di Rusia dengan Jaminan Suaka Kremlin

Saluran 1 Rusia mengutip Kremlin yang mengatakan bahwa suaka telah ditawarkan kepada Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad

Editor: Darwin Sijabat
ist
Saluran 1 Rusia mengutip Kremlin yang mengatakan bahwa suaka telah ditawarkan kepada Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad dan anggota keluarganya karena alasan kemanusiaan, dan dia saat ini berada di Moskow. 

Pasukan Pengamat Pelepasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDOF) dibentuk untuk memantau gencatan senjata dan memastikan kedua belah pihak mematuhi perjanjian tersebut.

Pasukan UNDOF telah ditempatkan di zona penyangga tersebut sejak tahun 1974.

Pada hari Minggu, Netanyahu juga mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian peristiwa yang menyebabkan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Baca juga: Pemberontak Suriah Gulingkan Pemerintahan Bashar al-Assad, Ini Rentetan Peristiwa Selama 12 Hari

"Ini adalah hari bersejarah dalam sejarah Timur Tengah," katanya, menurut laporan media Israel.

"Rezim Assad adalah mata rantai utama dalam poros kejahatan Iran, rezim ini telah jatuh."

"Ini adalah akibat langsung dari pukulan yang telah kami lakukan terhadap Iran dan Hizbullah, pendukung utama rezim Assad," kata Netanyahu.

"Hal ini telah menciptakan reaksi berantai di seluruh Timur Tengah dari semua pihak yang ingin terbebas dari rezim yang menindas dan tirani ini," Netanyahu menambahkan, dengan mengatakan bahwa pelarian Assad dari Suriah membawa serta "peluang baru".

Ia mengatakan negaranya akan mengikuti kebijakan "tetangga yang baik" dan menawarkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Suriah sambil "menghindari" mengambil peran aktif dalam peristiwa internal.

"Ratusan anak Suriah lahir di sini, di Israel," katanya, seraya menambahkan bahwa negaranya mengulurkan tangan untuk perdamaian dengan Druze, Kurdi, Kristen, dan Muslim di Suriah.

Selama dua tahun terakhir, Israel telah melakukan banyak serangan terhadap Suriah, dengan mengklaim menargetkan aset militer Iran serta Hizbullah dan kelompok lain yang didukung Iran di negara tersebut.

Serangan tersebut terutama difokuskan pada wilayah di sekitar Damaskus, Homs, Aleppo, dan provinsi Quneitra, terkadang mengganggu infrastruktur utama dan menyebabkan korban jiwa, termasuk beberapa kematian warga sipil.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Israel Rebut Perbatasan Suriah Setelah 50 Tahun Dikuasasi Zona Penyangga, PM: Perjanjian 1974 Runtuh

Baca juga: Sedang Live Streaming RCTI Timnas Indonesia vs Myanmar di Piala AFF 2024 

Baca juga: AC Milan Dukung Fonseca Berselisih dengan Wasit di Laga AC Milan Melawan Atalanta

Baca juga: 4 Cara Aktifkan Meta AI di WhatsApp dan Panduan Penggunaan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved