Renungan Harian Kristen 25 November 2024 - Karunia Ada Untuk Melayani

Cara paham ini bukan gampang dilakukan, mengingat budaya kita telah menyimpang (karena dosa).

 Dibuatnya klasifikasi yang dipakai untuk melabeli seseorang, ternyata rentan untuk disalahpahami. Orang disebut bodoh, ternyata berpengaruh pada bagaimana ia akan diperlakukan oleh orang lain.

Demikian juga, seseorang disebut pandai, dipastikan perlakuan umum akan berbeda. Pada sebuah perjalanan, saya ngobrol santai dengan seseorang yang baru kenal. 

Sangat santai obrolannya. Apapun diobrolkan dengan kegembiraan yang meluap. Tiba-tiba ia bertanya, "Bapak pekerjaannya apa?". 

Sebenarnya saya ragu untuk menjawab, sebab saya bisa menebak responnya. Namun atas nama kejujuran, "Saya pendeta." Sontak matanya terbelalak dan meminta maaf berulang-ulang, padahal tidak ada yang salah. Aneh bukan? 

Hargai diri sendiri dan orang lain secukupnya. Setiap kita diciptakan dengan karunia untuk membangun kehidupan. Andaikan lebih pandai, tetaplah rendah hati. Andaipun merasa bodoh, tidak perlu juga rendah diri.

Strateginya, beri apresiasi pada yang pandai. Ketika memberi apresiasi, berarti kita sedang membangun diri menjadi orang yang pandai berapresiasiasi. Gunakan setiap karunia berdasarkan kasih. Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang