Suku Anak Dalam Keracunan Massal

Mengenal Madu Klanceng, Diduga Penyebab Keracunan Warga Suku Anak Dalam di Tebo

Lebah madu kecil atau lebah klanceng (Apis Trigona) menghasilkan madu yang berbeda dari madu pada umumnya. Madu klanceng ini memiliki karakteristik da

Penulis: Sopianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Tiga orang Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan VII Koto Ilir dilaporkan mengalami keracunan, dua di antaranya meninggal dunia, sementara satu orang lainnya masih mendapatkan penanganan medis. 

“Ada tiga sampel yang dikirimkan: makanan, media kayu, dan sisa madu yang dikonsumsi,” katanya.

Sampel ini akan diuji untuk mengetahui kandungan bakteriologi dan kimia yang mungkin ada.

Menurut Ari, biasanya pemeriksaan kimia membutuhkan waktu sekitar tiga hari, dan hasil tersebut akan menentukan apakah keracunan disebabkan oleh efek bakteriologi atau kimia.

Informasi awal dari keluarga korban menunjukkan bahwa sekitar 20 menit setelah mengonsumsi madu, beberapa korban mengeluhkan pusing.

Dari delapan orang yang mengonsumsi madu tersebut, tiga di antaranya adalah anak-anak dan lima orang dewasa. Dua korban meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan penyebab pasti keracunan yang menimpa warga SAD di Tebo.

Baca juga: 2 SAD Tebo Meninggal karena Keracunan, Dinkes Kirim 3 Sampel ke Laboratorium Jambi untuk Diperiksa

Baca juga: Kronologi Warga SAD Tebo Jambi Keracunan usai Makan Madu Hutan dari Pohon

Baca juga: Korban Keracunan Sarang Lebah di Tebo Bertambah, 3 Orang Suku Anak Dalam Meninggal, 27 Dievakuasi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved