Berita Jambi

Menyusun Peta Jalan Energi Berkeadilan dan Berkelanjutan di Jambi, Dialog Akademisi-Masyarakat Sipil

Dominasi penggunaan bahan bakar fosil yang menyumbang besar terhadap emisi gas rumah kaca menjadi satu di antara pokok bahasan dalam dialog

Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
Dialog transisi energi berkelanjutan di Provinsi Jambi antara FST UIN Jambi dan Yayasan Tiga Beradik (LTB), 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Peneliti Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi atau UIN STS Jambi, mempresentasikan hasil penelitian dalam dialog parapihak mengusung tema peta jalan transisi energi yang adil dan berkelanjutan di Provinsi Jambi.

Dialog ini merupakan kolaborasi antara FST UIN Jambi dan Yayasan Tiga Beradik (LTB), sebagai bentuk komitmen bersama untuk mendukung transisi energi berkelanjutan di Provinsi Jambi.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Arfan, PhD, berharap dialog menjadi jembatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya transisi menuju energi baru terbarukan. 

"Kerja sama antara masyarakat sipil, pemerintah, dan perguruan tinggi adalah kunci untuk mencapai perubahan nyata dalam sektor energi," ujarnya.

Direktur Yayasan Tiga Beradik, Hardi Yudha, menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang hadir dan mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jambi selaku tuan rumah. 

Menurutnya, dialog ini membuka ruang diskusi bagi pihak-pihak yang peduli terhadap masa depan energi berkeadilan di Jambi. 

"Dialog ini bertujuan menyusun strategi peta jalan transisi energi di Jambi dengan menekankan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan," ungkap Hardi Yudha. 

Tim peneliti UIN Jambi yang diwakili oleh Ahmad Syukron Prasaja, MSc, yang juga Ketua Program Studi Sains Informasi Geografi, memaparkan berbagai tantangan dalam transisi energi, satu di antaranya dominasi penggunaan bahan bakar fosil yang menyumbang besar terhadap emisi gas rumah kaca.

Ia mengungkapkan pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi menjadi penyebab utama krisis iklim di Jambi.

Dalam penelitian tersebut, tim FST UIN Jambi menemukan bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi energi terbarukan yang signifikan, seperti energi surya, bioenergi dari kelapa sawit, dan energi panas bumi di kawasan Kerinci. 

Namun, keterbatasan infrastruktur dan regulasi masih menjadi kendala utama dalam pemanfaatan energi terbarukan ini.

Dialog ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah daerah, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil yang berkolaborasi menyusun langkah konkret. 

Upaya bersama itu diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Jambi pada energi fosil, menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (rifanihalim)

Baca juga: Presiden Prabowo ke Menteri Sebelum ke Luar Negeri:  Jika Ada Masalah, Jangan Ragu Hubungi Saya

Baca juga: Inilah Titik Kecelakaan Maut di Lingkar Barat Kota Jambi, 2 Hari Telan Nyawa 3 Orang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved