Berita Jambi

Jurnalis Dianiaya Usai Liput Penambangan Emas Ilegal di Dam Betuk, AJI Jambi Desak Polisi Usut

Jurnalis di Jambi diduga dianiaya dan dikeroyok usai liputan penambangan emas tanpa izin di wilayah Merangin.

Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
Tribun Jambi/Frengky Widarta
PETI DI MERANGIN - Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di objek wisata Dam Betuk di Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Jumat (7/11/2025) pagi. 

Ringkasan Berita:Jurnalis di Jambi dianiaya usai liputan PETI di Dam Betuk
  • Dugaan penganiayaan terjadi saat 2 jurnalis liputan penambangan emas tanpa izin di wilayah Merangin pada Jumat (7/11/2025).
  • Keduanya mendapatkan intimidasi dan kekerasan fisik
  • Keduanya melapor ke Polres Merangin
  • AJI Jambi desak polisi usut tuntas dugaan penganiayaan ini

 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jurnalis di Jambi diduga dianiaya dan dikeroyok usai liputan penambangan emas tanpa izin di wilayah Merangin.

Dodi Saputra (23), jurnalis di NTV, mendapatkan intimidasi dan kekerasan fisik usai meliput pertambangan emas tanpa izin atau PETI di Dam Betuk, Desa Tambang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Jumat (7/11/2025). 

Dia sempat dikepung, dicekik, hingga mendapatkan ancaman dari belasan orang tak dikenal yang diduga pro PETI.

Awalnya, Dodi bersama rekannya bernama Nur Riko (42), kontributor NTV, mendapatkan informasi tentang inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan rombongon Wakil Bupati Merangin Abdul Khafid terkait PETI yang merusak lingkungan di Dam Betuk

Para jurnalis termasuk Dodi dan Riko kemudian melakukan liputan di lokasi tersebut.

Sebagai kameramen, Dodi intens mengambil video hingga melakukan wawancara Wakil Bupati Merangin. Tidak ada kendala saat ia meliput kegiatan inspeksi ini.

Namun, setelah dia merekam video kepulangan rombongan Wakil Bupati Merangin, tiba-tiba datang belasan warga yang diduga pro PETI. Rombongan ini mengepung Dodi saat dia hendak menyalakan sepeda motor.

Rombongan ini tidak terima liputan yang dilakukan Dodi. Di antara mereka bahkan ada yang memukul jurnalis tersebut, tetapi berhasil ditangkis dengan tangan.

"Ngapo divideo-video-in? Jangan diberitakan. Kalau diberitakan, aku cari kamu," kata salah satu warga tersebut saat itu.

Baca juga: Aksi Brutal Penganiayaan di Jalanan Jambi Viral! Pengendara Motor Ditendang hingga Terjatuh

Baca juga: Viral Pemotor yang Terobos Tol Ternyata Anak Berkebutuhan Khusus, Begini Kata Keluarga

"Ramai yang mengadang. Posisi motor saya ditahan. Ada yang mau mukul, langsung saya tahan. Ada cekik saya, lumayan kuat (cekik)," kata Dodi, Selasa (11/11).

Dodi mengatakan salah satu orang yang tidak dikenal itu bahkan mengambil ponselnya dan menghapus video liputan di Dam Betuk.

"HP saya diambil, terus videonya langsung dihapus. Dia langsung menghapus sendiri, termasuk video di file tempat sampah," kata Dodi.

Sementara itu, jurnalis lainnya termasuk Riko, sudah pergi lebih dahulu sehingga tinggal Dodi yang mengalami intimdasi. Usai videonya dihapus, barulah Dodi dipersilakan pergi.

"Saya mau pergi, terus ada ancaman 'jangan dibertain. Kalau diberitain kutandai kau'" ujar Dodi saraya mengulang perkataan orang yang mengepungnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved