Calon Menteri Prabowo Gibran

Sosok Budi Gunawan, Kepala BIN yang Dicopot Jokowi, Disebut Jadi Menteri Kabinet Prabowo Subianto

Sosok Budi Gunawan yang disebut-sebut akan menjadi menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Editor: Suci Rahayu PK
Warta Kota/Henry Lopulalan
Budi Gunawan dicopot dari jabatan Kepala BIN, dia disebut-sebut akan masuk kabinet Prabowo-Gibran 

Budi Gunawan

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Budi Gunawan yang disebut-sebut akan menjadi menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan Budi Gunawan sudah dicopot dari jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) oleh Presiden Jokowi, Selasa (15/10/2024).

Jokowi menunjuk Wakil Menteri Pertahanan Herindra menjadi Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan.

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

Hal itu diungkap Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna yang digelar pada Selasa (15/10/2024). 

Puan mengatakan, pihaknya telah menerima Surat Presiden (Surpres) pergantiann Kepala BIN pada Kamis 10 Oktober lalu. 

"Jadi sudah diusulkan satu nama dari presiden Jokowi Surpres penggantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra," kata Puan di gedung DPR, Jakarta, Selasa. 

“Pimpinan dewan telah menerima surat Presiden RI nomor R/51 tanggal 10 Oktober 2024 perihal permohonan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan kepala Badan Intelijen Negara atau BIN,” imbuhnya. 

Baca juga: Polisi Temukan 4 Video Asusila di HP Mahasiswa Jambi Pelaku Rudapaksa, Siap Tampung Laporan Lain

Baca juga: Presiden Jokowi Berhentikan Budi Gunawan dari Kepala BIN, Disebut Akan Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Puan menjelaskan, DPR membentuk tim khusus untuk membahas lebih lanjut mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Kepala BIN yang semula dijabat Budi Gunawan

“Rapat konsultasi memutuskan membentuk tim yang dipimpin oleh pimpinan DPR yang mempunyai tugas untuk membahas pertimbangan atas pemberhentian dan pengangkatan calon kepala BIN,” katanya. 

Puan mengatakan, tim khusus ini akan mulai bekerja besok, Rabu, 16 Oktober 2024.

“Berkenaan dengan itu kami meminta persetujuan paripurna hari ini dalam rangka pembentukan tim DPR RI komposisi dan nama-nama tersebut apakah akan disetujui?” tanya Puan kepada seluruh peserta rapat.

“Setuju,” jawab peserta rapat. Puan pun kemudian mengetok palu tanda pengambilan keputusan.

Meski diberhentikan oleh Presiden Jokowi, nama Budi Gunawan santer disebut-sebut akan menjadi menteri yang ditunjuk presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bertugas membantu kabinet pemerintahannya kelak.

Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto telah memanggil setidaknya 49 orang untuk membantunya dalam menjalankan pemerintahan.

Baca juga: Seorang Mahasiswa di Jambi Lakukan Asusila Teman Wanitanya di Kontrakan, Ancam Sebarkan Video

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 3 SD KurMer Soal Esai Kuuji Kemampuanku Halaman 107-108 BAB 4 tentang Puasa

Sosok Budi Gunawan

Budi Gunawan ditunjuk menjadi Kepala BIN sejak 2016 hingga 2024.

Sebelumnya Budi Gunawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1983 dan menjadi salah satu lulusan terbaik.

Budi lantas melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 1986. Lagi-lagi, gelar lulusan terbaik berhasil dia raih. 

Tahun 1998, pria kelahiran Surakarta, 11 Desember 1959 itu mengikuti pendidikan pengembangan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri.

 Budi lantas melanjutkan studinya ke Sekolah Staf dan Perwira Tinggi Polri (Sespati).

Pada 2005, Budi mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan menjadi lulusan terbaik. 

Tak hanya bidang kepolisian, Budi Gunawan juga menimba ilmu di perguruan tinggi. 

Dia meraih gelar master dari Universitas Satya Gama, juga gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti pada 2018.

Karier 

Dikutip dari Kompas.id, karier Budi Gunawan di kepolisian berawal ketika dia lulus dari Akpol tahun 1983 dan ditempatkan di PTIK Jakarta. 

Setelahnya, Budi Gunawan beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor. 

Tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden. 

Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.

Baca juga: Viral SMKN 2 Batanghari Diserang Kelompok Pelajar Bersenjata Tajam hingga Dilempari Molotov

Baca juga: Tak Berkutik Paula Verhoeven Diceraikan Baim Wong, Tampang Selingkuhan Terbongkar: Fatal

Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

Tahun 2006-2008, Budi dipercaya menjabat sebagai Kaselapa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri. Setelahnya, dia sempat menjabat sebagai Kapolda Jambi selama setahun. 

Tak lama, Budi naik pangkat menjadi bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen). 

Dia juga dipromosikan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv Bikum) Polri, berlanjut sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, hingga Kapolda Bali. 

Terus meroket, Budi naik pangkat menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen) dan dipromosikan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), lembaga yang membawahi Akpol, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim), PTIK, dan lainnya.

Januari 2015, Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR. Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan. 

Namun, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.

 Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri. 

Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya. Pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.

Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti. Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri. 

Jabatan Wakapolri diemban Budi hingga tahun 2016 lantaran dia ditunjuk Presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tepatnya 9 September 2016. 

Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias Jenderal Polisi. Sedianya, Januari 2018 Budi pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun. 

Namun, jabatan sebagai Kepala BIN tetap dia emban hingga dicopot Presiden Jokowi hari ini.

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Polisi Temukan 4 Video Asusila di HP Mahasiswa Jambi Pelaku Rudapaksa, Siap Tampung Laporan Lain

Baca juga: Seorang Mahasiswa di Jambi Lakukan Asusila Teman Wanitanya di Kontrakan, Ancam Sebarkan Video

Baca juga: Kaesang Pangarep Umumkan Kelahiran Anak Pertama, Beri Nama Bebingah Sang Tansahayu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved