Berita Jambi
Marak Uang Palsu di Toko Kelontong, Ditreskrimum Polda Jambi Minta Jajaran Ungkap Peredaran
Peredaran uang palsu mulai marak mengarah ke toko kelontong dan warung di kawasan Jambi Timur, Pall Merah dan Talang Banjar kota Jambi.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Peredaran uang palsu mulai marak mengarah ke toko kelontong dan warung di kawasan Jambi Timur, Pall Merah dan Talang Banjar kota Jambi.
Modusnya, para pelaku pengedar uang palsu ini, memanfaatkan kondisi toko kelontong yang buka 24 jam dan melakukan transaksi pembelian saat kondisi toko sedang ramai.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta saat di konfirmasi mengenai peredaran uang palsu di Kota Jambi.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait peredaran uang palsu di Jambi.
"Kalau ada laporan di Polsek dan Polres, kami akan sampaikan ke jajaran untuk segera mengungkap peredaran uang palsu yang terjadi di Kota Jambi," katanya.
Andri menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Jambi, agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi.
"Mohon masyarakat harus lebih waspada terhadap peredaran uang palsu tersebut," himbaunya.
Baca juga: Pedagang Kerupuk di Ambon Mengamuk, Usai Pembeli Bayar Pakai Uang Palsu
Baca juga: Bos Narkoba di Jambi Ditangkap, Granat Jambi Apresiasi Kinerja Polri
Sebelumnya, Ali Harahap salah satu pemilik toko kelontong mengatakan, dirinya merasa sangat resah dengan peredaran uang palsu ini. Apalagi, tidak hanya sekali saja dirinya menerima pembayaran dengan uang palsu.
" Di toko saya itu, uang palsu pecahan 5 ribu, 10 ribu, dan 20 ribu, saat itu karyawan saya yang menerima," katanya.
Lanjut Ali, selain toko miliknya, toko kelontong milik adiknya yang berada di kawasan Talang Banjar juga menjadi korban peredaran uang palsu. Bahkan, jumlah pecahan uang palsu di toko adiknya tersebut lebih banyak.
" Toko adik saya itu, kalau dari awal dia buka toko sejak 7 bulan lalu, itu kalau dikumpulkan ada 10 lembar uang palsu pecahan 100 ribu ," ujarnya.
" Modusnya, pas lagi rame orang belanja di toko, dia ikut beli dan kami tidak sadar itu uang palsu karena uang dari pembeli langsung kami masukkan ke laci," ungkapnya.
Dirinya berharap kepada pihak berwajib atau pihak Bank Indonesia (BI) selaku pengawas peredaran uang agar dapat mengambil tindakan agar tidak merasakan para pedagang.
" Kalau bisa in dirazia, Ini sangat merugikan kami, untuk kita berapa la untuk para pedagang ini," tutupnya. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Menjelang HUT ke-25, Pemkab Muaro Jambi Gelar Yasinan dan Doa Bersama
Baca juga: Bos Narkoba di Jambi Ditangkap, Granat Jambi Apresiasi Kinerja Polri
Baca juga: 5 Fakta Penyiraman Air Cabai ke Santri Aceh, Berakhir Damai
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Halaman 102, Contoh Antonim dan Sinonim |
![]() |
---|
Menjelang HUT ke-25, Pemkab Muaro Jambi Gelar Yasinan dan Doa Bersama |
![]() |
---|
Hadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Cyber Pilkada, PJ Bupati Sarolangun Sampaikan 5 Poin Ini |
![]() |
---|
Viral Warga Jombang Umrah Bersama Usai Menabung Rp 10 Ribu Selama 5 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.