Karhutla di Jambi
Api Meluas Hingga ke Tanjabtim, Warga Mulai Terserang Penyakit
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi terus meluas.
Penulis: tribunjambi | Editor: Darwin Sijabat
SENGETI, TRIBUN - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi terus meluas.
Lahan yang terbakar itu membentang dari tiga desa di sekitar dan merembet ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Hingga saat ini lahan yang terbakar diperkirakan seluas lebih kurang 300 hektar.
Informasi yang dihimpun, awalnya karhutlah itu terjadi di Rantau Panjang dan saat ini sudah mulai merembet ke rondang dan londrang bahkan ke Catur Rahayu Tanjabtim. Petugas kesulitan memadamkan api lantaran kontur tanah merupakan lahan gambut.
Siang malam petugas berjibaku memadamkan api. Pemadaman dilakukan dengan cara water bombing dan manual yang dilakukan oleh petugas.
Kades Rantau Panjang, Ari Meizandi menyebutkan kebakaran tersebut terjadi lebih dari satu pekan dan membakar ratusan hektare lahan. "Saat ini sudah lebih dari 300 hektare yang terbakar," kata Ari, Sabtu (31/8).
Dia mengungkapkan dengan kondisi lahan gambut itu api yang berkobar diperkirakan mencapai kedalaman 3 meter.
Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0415 Jambi, Mayor Inf Beni menyebutkan pihaknya dan tim tengah berjibaku melakukan pemadaman. Namun sampai saat ini upaya mereka belum membuahkan hasil yang maksimal. Namun demikian pihaknya tetap melakukan upaya pemadaman.
Baca juga: Karhutla di Kumpeh Muaro Jambi, Warga Sekitar mulai Terserang Penyakit
Baca juga: Polda Jambi akan Selidiki Penyebab Karhutla di Kumpeh Muaro Jambi, Tunggu Padam
"Awal Karhutla di Rantau Panjang, sekarang sudah mulai merembet ke rondang dan londrang bahkan ke Catur Rahayu Tanjabtim," kata Beni.
Menurut dia, pemadaman ini dipimpin oleh Danrem 042 Gapu, Dandim 0415 Jambi, dan sejumlah pejabat Korem dan Kodim Jambi.
Akibat kebakaran ini, masyarakat di Kecamatan Kumpeh mulai mengeluhkan sakit tenggorokan dan mata perih. Hal itu diakibatkan oleh banyaknya asap yang berterbangan.
Ari Meizandi menyebut jika saat ini kabut asap telah melanda di desa mereka. Kabut asap ini sudah terjadi beberapa hari terakhir ini dan telah membuat masyarakat sakit tenggorokan mata perih hingga batuk. "Kondisi sekarang sudah kabut asap," kata Ari, Sabtu (31/8).
Hingga saat ini belum ada petugas dari Dinas Kesehatan maupun kecamatan yang memberikan bantuan, baik berupa masker ataupun obat-obatan untuk warga yang terserang penyakit akibat kabut asap ini. "Sampai sekarang belum ada bantuan. Kami berharap pemerintah kabupaten Muaro Jambi bisa membantu kami," imbuhnya.
Lakukan Penyelidikan
Memasuki hari ketujuh, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh petugas. Berbagai metode, mulai dari water bombing hingga pemadaman manual, dikerahkan untuk mengatasi kobaran api yang terus membara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.