Karhutla di Batanghari

Karhutla di Batanghari, 253 Hektare Lahan Terbakar hingga Agustus 2024

BPBD Kabupaten Batanghari mencatat 253,954 hektare lahan terbakar sejak Januari hingga akhir Agustus ini.

Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rohmayana
ist
Karhutla di Batanghari 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - BPBD Kabupaten Batanghari mencatat 253,954 hektare lahan terbakar sejak Januari hingga akhir Agustus ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batanghari, Ansori mengatakan bahwa kejadian kebakaran hutan dan lahan tersebut merata terjadi di delapan kecamatan dengan luasan berbeda.

"Kalau total luas terbakar dari awal sampai dengan sekarang sudah 253,954 hektar yang terbakar. Tersebar di delapan kecamatan," jelasnya. 

Ansori mengatakan bahwa lahan yang terbakar tersebut sebagian merupakan lahan pribadi masyarakat dan sebagian milik perusahaan. 

"Kalau lahan yang terbakar ini ada yang lahan warga ada juga yang milik perusahaan tapi yang terbesar kemarin ada di kawasan Tahura," ujarnya. 

Ia mengatakan bahwa sampai dengan saat ini tim Satgas dan masih terus melakukan patroli ke sejumlah wilayah di Kabupaten Batanghari.

Ansori berharap bahwa penegak hukum dapat mengamankan para pelaku apabila memang kejadian Karhutla terjadi disebabkan oleh unsur kesengajaan.

"Kami berharap kepada pihak pengamanan dan penegak hukum agar mencari jika memang benar ada masyarakat yang membakar. Tolong diproses dan diberikan hukuman agar menjadi efek jera," ujarnya. 

Baca juga: Kesaksian Warga Sarolangun Melihat Kebakaran Rumah, Asap Tebal Membumbung Tinggi

Baca juga: Damkar Turunkan 7 Armada Padamkan Kebakaran Rumah Warga di Sarolangun

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ada 207 hotspot yang ditemukan diwilayah Kabupaten Batanghari. 

Ansori mengatakan bahwa titik hotspot tersebut tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Batanghari. 

Di mana sebaran terbanyak hotspot berada di Kecamatan Muara Bulian dan paling sedikit di Maro Sebo Ilir. 

"Kecamatan Muara Bulian ada 108, MSI satu hotspot, Muara Tembesi 13 hotspot, Mersam 11, Batin XXIV 16, MSU 12, Pemayung 4 dan Bajubang 42 hotspot," ujarnya. 

Selain dari hotspot, Ansori mengatakan pihaknya juga mendapatkan laporan terkait penemuan fire spot di mana ada 70 fire spot di Kabupaten Batanghari sejak Januari sampai dengan akhir bulan Agustus ini. (Tribunjambi.com/ Srituti Apriliani Putri)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved