Berita Jambi

Wagub Abdullah Sani Sebut Jambi Miliki Ekosistem Terlengkap di Sumatera

Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani memaparkan bahwa Provinsi Jambi memiliki ekosistem paling lengkap di Pulau Sumatra. Hal tersebut disampaikannya dal

ist
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dalam Pembahasan Penyaluran Dana Insentif Berbasis Kinerja Program BIOCF ISFL untuk Desa Potensi Penerima Manfaat, Senin (12/8/2024). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani memaparkan bahwa Provinsi Jambi memiliki ekosistem paling lengkap di Pulau Sumatra. Hal tersebut disampaikannya dalam membuka Pembahasan Penyaluran Dana Insentif Berbasis Kinerja Program BIOCF ISFL untuk Desa Potensi Penerima Manfaat, Senin (12/8/2024).

Dikatakan Sani, Provinsi Jambi memiliki tipe ekosistem paling lengkap di Pulau Sumatra, bahkan di Indonesia, mulai dari ekosistem pegunungan, hutan dataran rendah, hingga ekosistem pesisir dan laut.

“Ketiga tipe ekosistem itu tersebar di empat taman nasional, yakni Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Duabelas, Taman Nasional Bukit Tigapuluh, serta Taman Nasional Berbak Sembilang,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Jambi juga memiliki hutan lindung seperti Taman Hutan Rakyat (TAHURA) dan hutan adat terbesar di penjuru wilayah Provinsi Jambi, yang memiliki fungsi ekologi yang sangat penting.

“Aset lingkungan dan kebanggaan ini haruslah kita jaga, pelihara, dan pertahankan ekosistemnya serta dipulihkan dari kondisi kerusakan,” tegasnya.

Wagub Sani juga menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem yang dimiliki dan melaksanakan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jambi sudah berupaya dan berkomitmen untuk mengimplementasikan konsep REDD+ di Provinsi Jambi.

"Semua ini diwujudkan dengan mengintegrasikan Roadmap Pertumbuhan Ekonomi Hijau Tahun 2019-2045 dengan Dokumen Perencanaan RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2021-2026. Hal ini pun diperkuat dengan adanya Regulasi Provinsi Jambi melalui Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau," jelas Wagub Sani.

Dengan adanya komitmen dalam mewujudkan ekonomi hijau Jambi melalui implementasi REDD+, besar harapan akan memberikan kontribusi positif bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi hijau.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Wagub Sani juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Pemprov Jambi oleh KLHK RI dan dunia internasional dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca Provinsi Jambi, salah satunya melalui Program BioCF-ISFL Provinsi Jambi.

"Program ini menargetkan penurunan emisi GRK sebesar 14 juta CO2 dengan pemberian insentif sebesar USD 70 juta. Sehingga, jika diintegrasikan dengan pencapaian target NDC Indonesia melalui Indonesia FOLU NET Sink 2030, maka Provinsi Jambi akan memberikan kontribusi langsung sebesar 10 persen melalui Program aksi Penurunan Emisi GRK yang dibiayai dari APBD, serta dukungan dari APBN dan Penerusan Hibah Luar Negeri," tandasnya.

Baca juga: Dua Remaja Kabur Usai Top Up Dana Rp 720 Ribu di Toko Kelontong, Tertangkap di Arizona Kota Jambi

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program di Car Free Day Batanghari

Baca juga: Viral Oknum Polisi Pungli Sopir Pikap, Tak Mau Uang Receh, Minta Rp 50 Ribu

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved