Misteri Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan Penghianatan 2 Agen Iran

Misteri kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran mulai terkuak. Diduga ada peran Mossad yang membayar agen Iran.

Editor: Suci Rahayu PK
KEMENTERIAN LUAR NEGERI IRAN via AFP
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbicara di hadapan wartawan saat menyambut Menteri Luar Negeri Iran di Doha, Qatar, 20 Desember 2023. 

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

TRIBUNJAMBI.COM - Misteri kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran mulai terkuak.

Diduga ada peran Mossad yang membayar agen Iran.

Dan pembunuhan Ismail Haniyeh direncanakan saat pemakaman eks Presiden Iran Ebrahin Raisi.

Ini dikutip dari hasil pelelusuran The Telegraph seperti yang dipublikasikan Jumat (2/8/2024).

Mossaid atau dinas rahasia Israel dilaporkan membayar dua agen Iran untuk menanam peledak di tiga ruangan terpisah di mana Ismaeil Haniyeh menginap.

Rencana awalnya adalah menghabisi Haniyeh pada Mei, ketika ia menghadiri pemakaman Ebrahim Raisi.

Namun, menurut dua pejabat Iran yang meminta anonimitas, operasi itu tak berjalan lancar karena banyaknya kerumunan orang yang hadir, dan kemungkinan kegagalan operasi itu sangat tinggi.

Baca juga: Pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci, ini Penjelasan Pihak Bandara

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Tidar Rute Surabaya-Makassar Tanpa Transit Agustus 2024, Segini Harga Tiketnya

Oleh sebab itu, dua agen pun meletakkan alat peledak di tiga ruangan di penginapan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di utara Teheran, tempat Haniyeh menginap.

Menurut pejabat Iran yang memiliki rekaman CCTV, para agen tersebut dikabarkan bergerak diam-diam saat masuk dan keluar ruangan dalam beberapa menit.

Para agen tersebut kemudian dikatakan telah menyelinap ke luar negeri, tetapi memiliki sumber yang masih berada di Iran.

Pada Rabu (31/7/2024), pukul 2 pagi, mereka pun meledakkan ruangan Haniyeh dari luar negeri.

Haniyeh beserta pengawalnya pun tewas karena ledakan tersebut.

Haniyeh berada di Teheran untuk peresmian Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru.

“Kini diyakini bahwa Mossad membayar agen di unit perlindungan Ansar al-Mahdi,” tutur seorang pejabat dari IRGC.

Ansar Al-Mahdi merupakan unit perlundungan untuk pejabat tinggi IRGC.

“Berdasarkan investigasi lebih lanjut, mereka menemukan tambahan alat peledak di kedua ruangan,” tuturnya.

Baca juga: Suami di Bandung Bunuh Istri Siri dan Kubur Jasadnya, 7 Bulan Baru Ketahuan Aksi Sadisnya

Sumber kedua dari pasukan elite militer IRGC menegaskan pembunuhan tersebut merupakan penghinaan bagi Iran dan pelanggaran keamanan yang besar.

Pejabat itu mengatakan sebuah kelompok kerja telah dibentuk untuk menghasilkan ide-ide yang menggambarkan pembunuhan tersebut bukan sebagai pelanggaran keamanan.

“Masih menjadi pertanyaan bagi semua orang bagaimana hal itu terjadi, saya tak dapat memahaminya,” katanya.

“Pasti ada sesuatu yang lebih tinggi dalam hierarki yang tak dapat diketahui siapa pun,” kata pejabat itu.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Peringatan HUT RI ke-79 Tahun, Pemkab Batanghari Minta Masyarakat Pasang Bendera Merah Putih

Baca juga: Pertamina Sebut Pipa Bocor di Simpang Paal X Kota Jambi Sudah Ditangani

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Tidar Rute Surabaya-Makassar Tanpa Transit Agustus 2024, Segini Harga Tiketnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved