Berita Jambi
Festival Keris Siginjai, Angkat Candi Solok Sipin dalam Lomba Desain Motif Batik
Festival Keris Siginjai bagian dari Kenduri yang yang berlangsung di halaman Kantor Walikota Jambi dan depan Graha Keris Siginjai, mengusung tema mena
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Festival Keris Siginjai bagian dari Kenduri yang yang berlangsung di halaman Kantor Walikota Jambi dan depan Graha Keris Siginjai, mengusung tema menarik dalam lomba desain motif batik pertama mereka.
Melalui tema Candi Solok Sipin, festival ini bertujuan untuk memperkenalkan candi bersejarah yang terletak di Kota Jambi kepada masyarakat, terutama pelajar.
Hendry Nursal, Direktur Festival Keris Siginjai, mengungkapkan keyakinannya bahwa banyak orang, termasuk warga Jambi sendiri, belum mengetahui tentang Candi Solok Sipin.
Oleh karena itu, festival ini dijadikan momen untuk mengenalkan candi tersebut melalui lomba desain motif batik yang dilombakan pada 27 Juli lalu, dan dipamerkan hingga pemenang diumumkan.
"Kami ingin memperkenalkan lebih dalam tentang Candi Solok Sipin kepada pelajar. Kami memilih desain motif batik karena ingin menanamkan nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat Jambi, serta memperkenalkan Candi Solok Sipin secara bersamaan," ujar Hendry pada Tribun Jambi (02/08/2024).
Festival ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Swarnabumi, yang menekankan pentingnya pewarisan budaya melalui seni batik.
Hendry menjelaskan bahwa batik bukan hanya tentang menggambar, tetapi juga merupakan simbol identitas budaya. Dalam konteks Kota Jambi yang memiliki keberagaman suku, adat, dan budaya, pengenalan wastra (seni tekstil) dianggap sebagai pendekatan yang tepat.
Antusiasme terhadap lomba desain motif batik sangat tinggi, sehingga panitia harus membatasi jumlah peserta.
"Respon dari SMP dan SMA di Kota Jambi sangat positif, bahkan banyak peserta dari luar kota yang ingin bergabung. Kami mempertimbangkan untuk memperluas cakupan lomba ke tingkat provinsi di masa depan," kata Hendry.
Para pemenang lomba, yang terdiri dari 58 peserta tingkat SMP dan SMA, akan diumumkan pada 3 Agustus 2024.
Lomba ini dinilai oleh enam juri, tiga untuk tingkat SMP dan tiga untuk tingkat SMA. Juri tingkat SMP meliputi Edi Dharma, seorang kartunis internasional; Ahmad Zulkifli, pegiat ukir; dan Datuk Zainul Bahri, pegiat batik di Provinsi Jambi.
Untuk tingkat SMA, juri terdiri dari Muzakir, seorang pegiat seni rupa; Suherman, Senior Seni Rupa di Jambi; dan Mg. Alloy, pengamat budaya dan sejarah wastra.
Hendry menekankan pentingnya pendidikan sejarah lokal di kalangan generasi muda. Ia berpendapat bahwa pengenalan sejarah tidak boleh terlambat.
"Kita harus mulai memperkenalkan sejarah sejak dini, bukan menunggu mereka menjadi mahasiswa. Kalau sejarah lokal tidak diperkenalkan dalam kurikulum sekolah, maka perlu ada inisiatif seperti festival ini untuk mengisinya," tambahnya.
Kedepannya, Hendry berharap akan ada lebih banyak event dan kegiatan yang menyoroti Candi Solok Sipin, meskipun tetap menghargai Candi Muaro Jambi yang juga penting.
Gubernur Al Haris Tekankan Sinergi Pemerintah dalam Rapat Forkopimda Jambi |
![]() |
---|
Pelaku Pengelapan dan Curanmor Jambi Ditangkap, Sempat Kabur ke Rawa-rawa |
![]() |
---|
Mantan Geng Motor di Jambi Ditangkap Polisi, Gegara Pengelapan dan Pencurian Sepeda Motor |
![]() |
---|
Pemasok Narkoba di Jambi Simpan 5 Paket Besar di Kamar Kos, Dapat Upah Rp 10 Juta |
![]() |
---|
4 Pria di Jambi Dibekuk Polisi, Narkoba Setengah Kilo dan Ekstasi Diamankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.