Warga Jambi Cabut Baiat NII

256 Eks NII Jambi Lepas Baiat, Kapolda Jambi Ungkap Ini Kesadaran Perlu Dihormati

Sebanyak 256 warga provinsi Jambi di yang terafiliasi dalam kelompok aliran radikal Negara Islam Indonesia (NII) telah berikrar ke Indonesia.

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rohmayana
Tribunjambi.com/ Rifani Halim
256 X NII Jambi Lepas Baiat, Kapolda Jambi Ungkap Ini Kesadaran Perlu Dihormati 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sebanyak 256 warga provinsi Jambi di 11 Kabupaten/ Kota yang terafiliasi dalam kelompok aliran radikal Negara Islam Indonesia (NII) telah berikrar ke Indonesia.

Upacara pelepasan Bai'at itu dilakukan di Mapolda Jambi, Kota Jambi, pada Kamis (25/7/2024).

Ratusan orang itu berpakaian hitam putih, ratusan eks NII melanjutkan dengan memberikan penghormatan dan mencium Bendera Merah Putih. Rangkaian kegiatan ikrar ini diakhiri dengan penandatanganan surat pernyataan ikrar NKRI.

Densus 88 Anti Teror Polri bersama kelembagaan penanggulangan terorisme terkait seperti Badan Intelijen Negara Daerah Jambi, Ditintelkam Polda Jambi, dan Pemerintah Daerah Jambi awalnya melakukan pendekatan panjang melalui upaya persuasif.

"Ini suatu kesadaran yang perlu kita hormati bersama dan syukuri karena saudara kita ini sepakat untuk berikrar setia kepada NKRI," kata Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, usai rangkaian lepas baiat eks anggota NII, Kamis (25/7/2024).

Rusdi menyebut, kegiatan ini menandai bahwa kehadiran organisasi terlarang NII itu nyata di tengah masyarakat. Sehingga, potensi paham radikalisme berkembang harus dicegah dengan bantuan seluruh elemen pemerintah.

"Kita juga harus sebagai warga negara sadar bahwa NII itu nyata dan ada hidup di tengah-tengah kita. Oleh karena itu, seluruh masyarakat senantiasa waspada ternyata organisasi telarang ini ada. Dengan kewaspadaan ini kita turut menjaga lingkungan sebagai anak bangsa untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," sebut Rusdi.

Ratusan masyarakat Jambi yang terpapar paham NII ini sudah berlangsung sejak tahun 1987 saat pertama kali masuk ke Jambi melalui penyebaran kepada kelompok masyarakat dan kalangan mahasiswa. Namun, sampai kini sebagain dari kelompok NII itu sudah lama meninggalkan paham tersebut.

"Dari ratusan ini, ada masyarakat biasa, ada Aparatur Sipil Negara, dan ada Profesor juga tadi," ujar Rusdi.

Baca juga: Kini Pegang Bendera Merah Putih, Kisah Warga Jambi Lepas Baiat NII, Seri I

Baca juga: Wakil Gubernur Jambi Terima Ikrar Setia X Kelompok dan Simpatisan NII di Jambi

Rusdi menyadari kedepan pihaknya akan terus memantau dan melakukan pembinaan terhadap eks anggota NII tersebut. Di samping itu, dia meminta masyarakat untuk merangkul para eks jemaah NII untuk agar tidak kembali terpapar terhadap paham radikalisme.

"Tentunya mereka sudah sadar kita rangkul mereka dan mudah-mudahan kesadaran mereka bisa menular kepada anggota lainnya dan memperkecil masyarakat yang tergabung dalam kelompok terlarang NII ini," pungkasnya.
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mewakili Gubernur Jambi dan negara telah menerima lepas bai'at dan ikrar setia terhadap NKRI pada peserta yang telah hadir.

"Menerima lepas bai'at dan ikrar janji setia kepada NKRI oleh kelompok NII dan simpatisan di provinsi Jambi untuk kembali pada NKRI," kata Abdullah Sani di Mapolda Jambi.

Sementara itu, kepala Anjak Tama Bidang Penindakan Densus 88 Polri Brigjend Pol Torik Triyono mengatakan, maksud dan tujuan lepas bai'at ini untuk mengembalikan rekan-rekan yang pernah terafiliasi NII kepada nilai yang moderat sesuai dengan nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Perlu diketahui bersama-sama, faksi atau kelompok NII berjumlah 2 kelompok yang pertama KW 9 dan MYT Muhammad Yusuf Tohiri," kaya Torik dalam sambutannya di Mapolda Jambi.

Dia menjelaskan, NII masuk ke Provinsi Jambi pertama kali yaitu KW 9 pada tahun 1987 dibawa oleh Mutasof Harbi yang kala itu menjabat sebagai menteri pendidikan sekaligus dewan Imam NII. Di wilayah Koto Lolo, Sei Ulak, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Wakil Gubernur Jambi Terima Ikrar Setia X Kelompok dan Simpatisan NII di Jambi
Wakil Gubernur Jambi Terima Ikrar Setia X Kelompok dan Simpatisan NII di Jambi (Tribunjambi.com/ Rifani Halim)

Baca juga: Cerita Guru Besar Unja Pernah Bergabung dalam Kelompok NII

Dalam perkembangannya, NII di Jambi banyak merekrut pengikut dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa dan masyarakat.

"Sehingga terbentuklah struktur pemerintahan NII di Jambi dari mulai dari Gubernur, Bupati, sampai camat," jelasnya.

Kemudian pada tahun 2012, terjadi perpecahan NII KW 9 dan membentuk tim reformasi. Lalu, Mutahid Azwar alias Abu Basir sebagai menteri hukum dan syariah NII dan selalu tim reformasi pembawa NII faksi Muhammad Yusuf Tohiri (MYT).

"Jadi hari ini yang mengikuti batal bai'at dan menyatakan kembali bergabung pada NKRI merupakan anggota yang tergabung dalam NII faksi KW 9 dan faksi MYT yang telah mendapatkan hidayah kembali ke NKRI," ujar Torik dari densus 88.

Dia berharap, orang-orang yang telah menyatakan dirinya kembali ke NKRI ini agar tidak diberikan Punishment bagi instasi masing-masing. Karena mereka sudah kooperatif dengan kesadaran dirinya untuk mengikuti kegiatan ini.

"Kami berpesan kepada peserta lepas Bai'at, jangan sampai kembali pada pemahaman terdahulu dan ajak rekan kalian yang belum bisa hadir untuk kembali pada NKRI," ungkapnya.

Densus 88 juga berharap kepada steak holder agar menerapkan strategi baru secara sistematis untuk mencegah berkembangnya intoleransi dan radikalisme yang dapat menjadi ancaman yang nyata. (Tribunjambi.com/ Rifani Halim)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved