Pedagang Minuman Pinggir Jalan Kota Jambi Viral karena Salat di Tengah Kesibukan Berjualan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Seorang pedagang minuman dan cemilan di pinggir jalan, mendadak viral di media sosial.

Setelah video dirinya sedang melaksanakan salat di pinggir jalan di tengah kesibukannya berjualan. 

Sebuah video viral yang beredar menunjukkan pemuda yang tetap menunaikan ibadah meskipun sibuk dengan dagangannya itu mendapat banyak apresiasi positif dari warganet.

Sosok itu bernama Kaharuddin (25).

Saat Tribun Jambi mendatangi lokasi dagangannya yang berada di jalan YPP TK Pratiwi 2, tepatnya di depan Pasca Sarjana Universitas Jambi Telanaipura, Kota Jambi. Senin malam (25/8/2025).

Ia terlihat baru saja selesai melaksanakan salatnya dan baru menata dagangan jualannya.

Kaharuddin (25), yang lebih akrab disapa Kahar, mengatakan bahwa ia baru mengetahui video tersebut menjadi viral setelah diberitahu oleh seorang teman lama. 

Menurut Kahar, saat itu ia sedang sholat di sisi tempat jualannya ketika tiba-tiba seorang karyawan menyeberang jalan dan membuat vidio. 

"Saya pikir dia mau promosi, jadi saya tetap fokus sholat. Setelah selesai, saya tanya buat video apa, dan dia jawab, 'Gak ada, Bang,' Saya kira itu untuk promosi jualan," jelasnya.

Video tersebut menjadi viral dan banyak komentar positif yang mendukung Kahar atas keteguhannya untuk menjalankan kewajiban agama meskipun berada di tengah kesibukan berjualan. 

"Saya kaget waktu teman mengabari kalau video saya viral. Setelah itu saya cek komentar. Alhamdulillah banyak yang mendukung," tambah Kahar.

Sebagai seorang pedagang yang memulai usaha sejak tahun 2010 bersama orang tuanya, Kahar menjelaska bahwa prinsip hidup yang dia pegang adalah mengutamakan kewajiban, terutama sholat sudah tertanam hingga kecil.

"Apapun kesibukan kita, sholat itu yang utama. Dunia hanya sementara, akhirat yang selamanya, ini yang sudah di ajarkan orang tua saya sejak kecil" tegasnya.

Ia juga mengatakan respon masyarakat ataupun pelanggan yang melihatnya ibadah pada saat berjualan di sambut positif.

"Pembelikan tidak semuanya muslim, banyak dari beberapa kalangan, mereka respect dan sangat menghargai saya ketika saya melakukan ibadah, tapi tetap saya memberikan pengertian dahulu kepada pembeli ketika saya mau ibadah," katanya.