Human Insterest Story
Kisah Komisioner KPU RI Masuk Hutan Sarolangun Temui Suku Anak Dalam, Betty Kaget Namun Kagum
Rabu (17/7), Betty menyusuri hutan untuk monitoring pelaksanaan coklit data pemilih masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Bukti Suban
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Sebagai pemilih nomanden (pindah-pindah) SAD di Kecamatan Air Hitam tidak dipasang stiker coklit dan dilakukan pengawasan oleh Bawaslu.
Di sana ada empat lokasi tinggal SAD, yaitu di Kecamatan Air Hitam, Batin VIII, CNG dan Limun, dengan data pemilih 300 orang yang terdaftar dan memiliki NIK KTP.
Dia sangat kagum melihat proses coklit terhadap Suku Anak Dalam.
"Saya berkesimpulan Indonesia maha kay. Proses coklit yang unik baru ditemukan di Sarolangun, karena tidak seperti biasanya, bukti sudah di-coklit ditempel di tempat rumahnya. Namun tidak bagi Suku Anak Dalam, karena tidak memiliki rumah yang menetap," tuturnya..
Alasan melakukan monitoring proses coklit terhadap kelompok SAD, kata Betty, karena awalnya mendapatkan informasi bahwa di Sarolangun sudah ada kelompok SAD yang telah terorganisir.
"Makanya kita turun langsung memonitoring pelaksanaan coklit. Ini pengalaman yang unit saya temui, coklit data pemilih datangi tempat tinggalnya di hutan," tuturnya.
Betty memastikan kelompok SAD di Sarolangun terdaftar sebagai pemilih.
"Kita harus pastikan, semua masyarakat sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pilkada Serentak 2024, termasuk kelompok SAD juga kita pastikan terdaftar. Setelah kita cek dan sudah terdaftar. Dan alhamdulillah mereka sudah memiliki KTP elektronik," lanjutnya.
Diketahui, jumlah SAD di Desa Bukit Suban ada 10 kepala keluarga (KK), dengan jumlah pemilih 3-4 orang per KK.
Setelah di-coklit, kelompok SAD di Desa Bukit Suban langsung diberi stiker sebagai bukti bahwa mereka sudah terdaftar sebagai pemilih Daftar Pemuktahiran Penduduk Potensial (DP4).
SAD sempat kesulitan
Sementara itu, Temenggung SAD di Bukit 12 Grib, saat diwawancarai, mengatakan kesulitan SAD ketika mencoblos karena tidak bisa membaca dan menulis.
Maka dari itu, pihaknya selalu berkordinasi dengan para jenang dan temenggung.
"Tidak bisa membaca dan menulis. Biasanya kalau pemilihan, satu suara dengan jenang dan temenggung. Proses pencoblosan bergabung dengan warga di Desa Bukit Suban," tuturnya. (hasbi sabirin)
Baca juga: Fakta Tinggi Badan Yuni Shara yang Tak Jauh Beda dengan Prillu Latuconsina
Baca juga: Peta Politik Pilwako Jambi 2024 Setelah Muncul Sinyal Terkini dari Partai Golkar
Perjalanan Orang Rimba Pelakar Jaya Kenal Berondolan Sawit, Seri I |
![]() |
---|
Mata Gubernur Al Haris Berkaca-kaca, Oki Yusmika Peraih Perak Taekwondo PON Kehilangan Kaki |
![]() |
---|
Nathan, si Anak 'Coba-Coba' Asal Jambi yang Jadi Pemenang Duta Wisata Nasional 2024 |
![]() |
---|
Cerita Ramadan Mahasiswa Jambi di Mesir, dari Keseharian hingga Kuliner ala Negeri Piramid |
![]() |
---|
Penjual Burung Pipit di Kelenteng Siu San Teng Banjir Rezeki, Tertua di Jambi sejak 1800-an |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.