WAWANCARA EKSKLUSIF
Selain Jokowi, Paus Fransiskus akan Bertemu Prabowo? Romo Thomas Ulun Ismoyo, Pr, Seri II
Sementara itu, pendanaan kunjungan pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia pada September 2024 mendatang merupakan hasil gotong
Jadi dukungan itu pasti ada finansial, tapi dukungan spiritual, dan dari negara dukungan support yang luar biasa, kerja sama yang begitu baik.
Romo, tentu acara yang ada di GBK itu memerlukan dukungan banyak pihak, termasuk para relawan dari Pemuda Katolik yang akan membantu dalam proses perayaan Ekaristi itu. Ngaturnya gimana, Romo?
Relawan itu, ada relawan itu beberapa lapis, ya. Relawan ibadat, itu sekitar 2.000 orang, relawan ibadatnya, relawan untuk GBK sekitar 1.000.
Jadi relawan ibadat ada 2.000 orang?
Ada sekitar, petugas misdinar itu ada 1.100, lalu romonya ada sekitar 700, paduan suara yang bernyanyi ada sekitar 600, itu kan relawan, itu diatur oleh seksi tersendiri.
Lalu ada relawan yang di GBK untuk user, untuk LO dan lain sebagainya, media, itu ada sekitar 1.020 orang. Ini melibatkan pelbagai macam elemen.
Pertama, elemen keuskupaan. Elemen keuskupaan adalah Keuskupaan Agung Jakarta, Bogor, dan Bandung, karena secara logistik paling dekat dengan GBK.
Dan ini membutuhkan yang namanya kesiapan H-3 dari sebelum misa di GBK dilaksanakan. Kalau kita mengundang relawan, maaf ya, dari keuskupaan yang jauh, itu nginepnya juga susah. Itu kan pasti secara logistik dan pendanaan sesuatu yang mungkin terlalu memberatkan.
Lalu juga kita ada relawan lain dari yang namanya universitas-universitas Katolik ataupun yang ada di Pulau Jawa beberapa. Dari Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Jogja, itu juga diundang.
Juga ada elemen-elemen misalnya, tadi Bapak sudah sebutkan beberapa elemen ormas yang terlibat untuk menjadi relawan.
Dan semuanya itu nanti berada dalam koordinasi dengan koordinator non-liturgi yang kami bekerja sama dengan pihak yang punya lisensi.
Dalam bahasa lain, bekerja sama dengan event organizer. Karena mereka yang punya lisensi untuk menyelenggarakan acara di Gelora Bung Karno.
Jadi ada koordinasi dengan secara intern, koordinasi dengan yang namanya pengirim relawan, koordinasi dengan GBK sendiri, memang kompleks.
Tapi kalau panitia itu mungkin semerawut, sedih, susah. Kita cuma bisa mengatakan ini kepanitian sekali seumur hidup, enggak akan ada lagi kepanitiaan macam itu.
Paus enggak akan datang ke sini lagi 10 tahun kemudian. Ini kepanitiaan sekali seumur hidup. Makanya, sudahlah kita nikmati saja kesemerawutan dan kompleksitas ini. Kalau panitia perkawinan kan banyak bisa jadi kapan.
wawancara eksklusif
Paus Fransiskus
Thomas Ulun Ismoyo
Katedral Jakarta
Febby Mahendra Putra
Konferensi Waligereja Indonesia
Saksi Kata, Anggota HMI Dikeroyok di UIN STS Jambi hingga Kepala Bocor |
![]() |
---|
Saksi Kata: Sesepuh Kenali Asam Atas Kota Jambi Siap Mati, Heran Zona Merah Pertamina |
![]() |
---|
SAKSI KATA Pasien Somasi RSUD Kota Jambi, Pengacara: Anak 4 Tahun Meninggal |
![]() |
---|
Juliana Wanita SAD Jambi Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Rosdewi Ojol Jambi yang Akunnya Di-suspend karena Ribut vs Pelanggan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.