WAWANCARA EKSKLUSIF

Jokowi dan Prabowo Duet Maut, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, Seri I

Menurutnya, bukan SBY dengan Jokowi yang musuhan melainkan karena Jokowi berasal dari PDIP. Namun, putusnya pemerintahan itu tetap dengan ...

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
PERKEMBANGAN POLITIK - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari (kiri), saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (kanan), di studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6). 

PENGAMAT politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menilai pengaruh Joko Widodo terhadap kabinet pemerintahan Prabowo Subianto akan sangat besar.

Muhammad Qodari lebih suka menyebutnya sinkronisasi bukan transisi pemerintahan.

"Saya perbedakan sinkronisasi dengan transisi. Transisi ya. Transisi itu adalah putusnya satu episode dengan episode yang lain,” ucapnya saat podcast di Gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (4/6).

Contohnya, pada 2004, pemerintahan Megawati Soekarnoputri purus seputus-putusnya.

"Ibu Mega ngambil keputusan mengangkat panglima TNI. Namanya Ryamizard. Dibatalkan oleh Pak SBY. Itu salah satu contoh transisi. Putus. Nggak bisa ketemu. Sulit," ungkapnya.

Pada 2014, imbuh Qodari, dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke pemerintahan Jokowi.

Menurutnya, bukan SBY dengan Jokowi yang musuhan melainkan karena Jokowi berasal dari PDIP.

Namun, putusnya pemerintahan itu tetap dengan Megawati Soekarnoputri.

"Perlu rumah transisi. Nah, karena itulah kemudian apa yang dikerjakan oleh Pak SBY dengan yang dikerjakan oleh Pak Jokowi. Nota benenya banyak yang nggak lanjut," ucapnya.

Qodari melihat Presiden Jokowi ketika memulai pemerintahan itu betul-betul dari nol. Sehingga dia menegaskan dari Jokowi ke pemerintahan Prabowo bukan sebuah transisi tetapi sinkronisasi.

"Kenapa? Karena Pak Jokowi dan Pak Prabowo satu tim. Mereka nggak bermusuhan. Bahkan sangat berkawan, bertemanan. Yang kedua, Pak Jokowi akan membantu Pak Prabowo,” tuntasnya.

Simak wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, dengan M Qodari:

Bang, kalau lihat tadi yang diteritakan abang, seberapa besar, menurut abang, pengaruh dari Pak Jokowi dalam konfigurasi kabinet ke depan ini? Karena kan kontribusinya kecil tadi yang kita lihat?

Ya, kita bagikan pemerintahan ini akan dua tahap ya.Pertama, sekarang sampai dengan bulan Oktober. Pada hari ini, incharge masih Pak Jokowi. Oktober yang incharge adalah Pak Prabowo.

Nah sekarang kata kuncinya adalah bagaimana antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini terjadi sinkronisasi. Bukan transisi, ya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved