Berita Tebo

Psikolog Khawatir Puluhan Bocah Korban Asusila di Tebo Alami Trauma hingga Depresi Berat

Puluhan anak di bawah umur di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi jadi korban asusila.

Penulis: A Musawira | Editor: Rohmayana
Ist
ILUSTRASI Ilustasi bocah korban pelecehan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Puluhan anak di bawah umur di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi jadi korban asusila.

Pelaku berinisial MN (36) sudah berhasil ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Tebo.

Ia ditangkap di rumahnya yang berada di salah satu Desa di Kabupaten Tebo, Jambi.

Ditangkapnya MN (37) setelah sejumlah orang tua korban melapor ke polisi.

Dosen Psikologi Universitas Jambi, Fadzlul juga turut menanggapi aksi pria yang melakukan tindakan asusila terhadap 20 orang bocah laki-laki.

Menurut Fadzul ada beberapa masalah yang mungkin akan dihadapi dari anak yang menjadi korban tindakan asusila itu.

Diantaranya mengalami trauma.  Trauma ini dapat mengakibatkan anak menjadi tidak percaya diri, menarik diri dari lingkungan sosial dan kegagalan dalam menjalin relasi sosial.

“Kecemasan dan depresi, mengakibatkan gangguan tidur, mood, gangguan makan, isolasi diri, bahkan parahnya bisa berakibat keinginan untuk mengakhiri hidup,” kata Fadzul pada Minggu (2/6/2024).

Baca juga: Pemdes Bantu Pemulihan Puluhan Bocah yang Jadi Korban Asusila Sesama Jenis di Tebo Jambi

Baca juga: Survei PUTIN Pilkada Tebo: Elektabilitas Aspan 47,70 Persen, Unggul Jauh dari Kandidat lain

Tak hanya itu, Fadzul juga khawatir jika puluhan anak ini akan mengalami masalah seksual di kemudian hari.

Misalnya mereka menjadi tidak tertarik dengan seks, phobia terhadap seks, bahkan masalah berhubungan dengan lawan jenis ketika dewasanya kelak.

“Masih banyak lagi masalah psikis yang akan dihadapi oleh anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.

Ia menjelaskan perlunya penanganan segera baik dari pemerintah melalui dinas terkait, orang tua dan keluarga, karena anak pasti akan membutuhkan support yang besar dari keluarga dan lingkungannya.

“Pihak sekolah juga turut untuk bisa membantunya dalam menghadapi masalah itu. Orang tua dan guru juga harus lebih peduli dan sadar dengan tanda-tanda yang ditunjukkan anak ketika mengalami perilaku asusila,” katanya.

Ia menegaskan puluhan anak ini perlu mendapatkan pendampingan khusus.

“Karena kadang lingkungan baru sadar setelah pelaku melakukannya berkali-kali, kalau orang tua, guru, dan lingkungan lebih aware dan sadar, penanggulangan bisa segera diatasi dan dihindari. Perlu juga pendidikan dini untuk anak-anak agar mereka tahu bagaimana cara menghindari hal-hal tersebut agar tidak terjadi pada dirinya,” pungkasnya. (Tribunjambi.com/ A Musawira)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved