10 Mitos tentang Orang dengan Kepribadian Narsis dan Fakta di Baliknya, Tidak Sepenuhnya Jahat Lho!

Menghadapi kebutuhan seorang nasristik yang terus-menerus akan perhatian dan kekaguman bisa sangat memusingkan.

Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Fitriana Andriyani
talking parents
Menghadapi kebutuhan seorang narsistik yang terus-menerus akan perhatian dan kekaguman bisa sangat memusingkan. 

Meskipun terapi memberikan jalan potensial untuk pertumbuhan, hal ini bukanlah solusi instan.

Ciri-ciri inti narsistik sudah mendarah daging, sehingga memerlukan komitmen dan upaya besar untuk mempertimbangkan perubahan.

Sangat penting untuk memahami bahwa transformasi adalah perjalanan pribadi bagi mereka, dan hanya mengandalkan perubahan dapat menyebabkan kekecewaan.

10. Mereka Jatuh Cinta pada Diri Sendiri

mengagumi diri sendiri
mengagumi diri sendiri

Anda tahu mitos tentang orang narsistik yang benar-benar mencintai dirinya sendiri?

Nah, inilah bagian yang mengejutkan, tidak semua narsistik mencintai diri sendiri.

Beberapa dari orang-orang ini sebenarnya didorong oleh kebencian terhadap diri sendiri, percaya atau tidak.

Sepertinya mereka berusaha sekuat tenaga untuk menutupi rasa tidak aman mereka yang mendalam.

Bayangkan hal ini sebagai bagian bawah dari koin yang egois.

Sepertinya mereka mencoba menghilangkan keraguan batin mereka dengan terlalu mementingkan diri sendiri.

Jadi, ada lebih banyak cerita daripada yang terlihat ketika berbicara tentang karakter-karakter kompleks ini.

Punya seorang narsistik dalam hidup Anda? Menghadapi kebutuhan mereka yang terus-menerus akan perhatian dan kekaguman bisa sangat memusingkan.

Triknya adalah menetapkan batasan dan bersabar, terutama jika Anda melakukannya dalam jangka panjang.

(TribunJambi.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved