SPN Polda Jabar Ungkap 4 Pelanggaran Berat Valyano Boni Harus Dipecat Hingga NPD

Berikut ini empat pelanggaran berat yang dilakukan Valyano Boni Raphael hingga harus dipecat dari SPN Polda Jawa Barat.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
ALASAN PEMECATAN: Kepala SPN Polda Jawa Barat, Kombes Dede Yudy di RDP DPR RI menjelaska alasa pemecatan Valyano Boni Raphael enam hari jelang pelantikan anggota Polri. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini empat pelanggaran berat yang dilakukan Valyano Boni Raphael hingga harus dipecat dari SPN Polda Jawa Barat.

Seperti diketahui nama Valyano belakangan menjadi perhatian lantaran dia batal dilantik menjadi anggota Polri enam hari sebelum pelantikan.

Adanya pemecatan terhadap putra AKBP Bonifacius Surano itu ramai setelah Komisi III DPR RI rapat dengar pendapat dengan SPN Polda Jabar.

Lau yang menjadi perhatian adalah terkait alasan Valyano Boni Raphael dipecat sebelum menjadi anggota Polri.

Alasan pemecatan tersebut diungkapkan Kombes Dede Yudy Ferdiansyah, Kepala SPN Polda Jabar.

Kombes Dede mengungkapkan pemecatan Valyano Boni Raphael dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Kalemdiklat Polri Nomor SKEP/244/XII/2006. 

Dalam aturan tersebut, terdapat tiga aspek utama dalam penilaian siswa Bintara, yakni akademik, mental kepribadian, serta kesehatan dan kesamaptaan jasmani.

Berdasarkan evaluasi, Boni dinilai melakukan empat pelanggaran, dua di antaranya tergolong pelanggaran berat. Berikut ini daftar pelanggaran Valyano Boni: 

Baca juga: Siapa Sebenarnya Valyano Boni? Siswa SPN Polda Jabar Dipecat Sebelum Dilantik, Anak dari AKBP

Baca juga: Kekayaan AKBP Bonifacius, Ayah Valyano Siswa SPN Polda Jabar Dipecat H-6 Pelantikan Capai Rp5M

1. Kebohongan tentang Perawatan di Rumah Sakit 

Boni mengklaim dirinya menjalani perawatan di RS Siloam Purwakarta dan RSB Sartika Asih akibat insiden pemukulan. 

Namun, menurut Kombes Dede, perawatan tersebut dilakukan atas kemauan pribadi dan bukan atas rekomendasi dokter. 

2. Rekayasa Insiden Pemukulan 

Valyano Boni Raphael juga disebut mengarang cerita bahwa ia dipukul oleh orang tak dikenal menggunakan sapu lidi. 

Dalam pemeriksaan Provos, saksi PS mengungkapkan bahwa Boni sendiri yang memintanya untuk memukul punggungnya dengan sapu lidi agar bisa menunjukkan luka tersebut kepada orang tuanya. 

Boni bahkan meminta PS berbohong dengan mengatakan bahwa ia juga dipukul di bagian pipi. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved